Menakar Pengaruh Munsi III bagi Sastra Kaltim-Kaltara

- Jumat, 20 November 2020 | 11:17 WIB

Oleh: Sunaryo Broto

(Karyawan Pupuk Kaltim Bontang, nomine Tokoh Kebahasaan 2019 kategori Penggiat Literasi Kaltim-Kaltara oleh Kantor bahasa Kaltim, nomine Sastrawan Berdedikasi 2020, peserta Munsi III 2020)

 

Kantor Bahasa Kaltim menyelenggarakan webinar Menakar Pengaruh Munsi (Musyawarah Nasional Sastrawan) III bagi sastra Kaltim-Kaltara pada 16 November 2020. Narasumbernya peserta Munsi III dari Kaltim Sunaryo Broto dan Kartini Hilmatunnida dari Bontang, Indah Prihatiningsih dari Balikpapan. Acara ini dihadiri 63 peserta dari berbagai kota di Kaltim. Ada juga peserta dari Riau dan Kalsel.

Amien Wangsitalaja, yang juga karyawan Kantor Bahasa Kaltim, sebagai moderator mengutip rekomendasi Munsi III 2020. Mulai poin pengembangan sastra berupa Badan Bahasa dan/atau lembaga lain mengoptimalkan ekosistem digital dalam pengembangan sastra di Indonesia, mengoptimalkan penerjemahan karya sastra dan distribusinya, serta mengoptimalkan pengembangan sastra untuk penyandang difabel.

Dari sisi pembinaan sastra, Badan Bahasa dan/atau lembaga lain memperbanyak dan memperluas pelatihan bagi tenaga pendidik dan komunitas sastra, membuat senarai buku-buku sastra. Badan Bahasa juga akan mengoptimalkan kualitas penyelenggaraan Munsi.

Lalu, dari segi perlindungan sastra, Badan Bahasa dan/atau lembaga lain meningkatkan perlindungan hak kekayaan intelektual karya sastra serta hak ekonomi dan hak moral karya sastra, serta memperkuat keterlibatan penulis sastra dalam penyusunan dan pelaksanaan program perlindungan sastra.

USULAN DAN TINDAK LANJUT MUNSI

Amien yang juga sastrawan Kaltim lalu memberi pengantar diskusi dan mulai menggulirkan tema bahasan. Sunaryo Broto sebagai pemateri pertama mengusulkan beberapa tindak lanjut mengacu pada rekomendasi Munsi. Beberapa usulan untuk ditindaklanjuti seperti kerja sama kantor bahasa daerah dengan media massa dengan menambah honor penulis karena selama ini tidak ada honor.

Kemudian, kegiatan pemilihan duta baca/bahasa supaya tidak menyerupai lomba atau ajang pemilihan keputrian, yang meminorkan intelektualitas; untuk itu penguasaan terhadap karya sastra akan dijadikan salah satu kriteria penilaian. Syukur jika mempunyai buku karya.

Lalu, pelatihan sastra yang sudah berjalan seperti Gebyar Literasi dan Bengkel Sastra bisa dilanjutkan dan kalau perlu dikembangkan. Juga, tindak lanjut pelatihan dengan kompetisi tahunan karya sastra (cerpen, puisi, esai) di Kaltim dan bisa diterbitkan dalam bentuk buku.

Penghargaan personal yang terlibat pada kegiatan sastra yang sudah jalan bisa tetap dilanjutkan dan kalau perlu dikembangkan. Kemudian, penghargaan tahunan buku sastra (cerpen, puisi dan esai) diadakan. Mirip yang dilakukan Yayasan Hari Puisi Indonesia untuk buku puisi.

Publikasi kegiatan literasi pada media mainstream dan kantor berita supaya ada gaung literasi. Bukan hanya media sosial. Dan, sastrawan tetap menulis karya pada media apapun dan situasi apapun.

Adapun Kartini mengusulkan pengembangan sastra di Kaltim, dengan membuat laman sastra digital. Bisa sebulan sekali terbit dengan karya sastra beserta kritik sastra untuk menjaga kualitas. Juga, mengoptimalkan sastra untuk penyandang difabilitas dengan alih karya menjadi suara. Juga pelatihan tenaga pendidik dan komunitas sastra. Termasuk sastra anak, baik penulis anak maupun dewasa. Juga sastra daerah.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X