Karikatur Nabi, Penyambutan Rizieq Shihab, dan Bahaya Laten Pengultusan

- Rabu, 18 November 2020 | 17:27 WIB

 Oleh

Dr H Fuad Fansuri, Lc, MThI

Dosen Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Sekretaris Prodi KPI Pascasarjana IAIN Samarinda

 

Mengapa Karikatur Dilarang?

UMAT Islam di seantero jagat raya marah besar selepas republikasi karikatur Nabi Muhammad SAW pada awal September oleh majalah mingguan Charlie Hebdo. Kemarahan tersebut semakin bertambah setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan kontroversial.

Macron menyatakan tak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad SAW. Menurut Macron, hal tersebut adalah bagian dari kebebasan berekspresi. Macron juga menilai, Islam mengalami krisis setelah seorang guru sejarah di Prancis dibunuh oleh pemuda asal Chechnya yang sudah sejak kecil tinggal di Paris.

Guru tersebut dipenggal beberapa hari setelah memperlihatkan karikatur nabi kepada para siswanya di kelas untuk menunjukkan kebebasan berekspresi. Pernyataan Macron soal Islam sontak mengundang kecaman dari pemimpin-pemimpin dunia, khususnya pemimpin negara yang mayoritas muslim.

Hal itu karena menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW memang sangat dilarang dalam Islam, apapun motifnya. Pelarangan ini didasari keyakinan atas kedudukan Nabi Muhammad SAW yang sangat tinggi. Nabi Muhammad SAW adalah manusia sempurna yang tidak bisa digambarkan keindahannya, apapun bentuknya, termasuk dalam sebuah karikatur.

Pelarangan tersebut juga didasari keyakinan umat Islam atas penyembahan Tuhan Yang Maha Esa. Jika Nabi Muhammad SAW digambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur, dikhawatirkan akan dijadikan sarana untuk menyembah Tuhan bahkan dijadikan sesembahan. Jika terjadi, orang yang menyembahnya dianggap telah keluar dari Islam (murtad).

Penyambutan Muhammad Rizieq Shihab

Berita kepulangan Muhammad Rizieq Shihab di Tanah Air sempat menghebohkan dunia maya beberapa hari belakangan. Bak seorang pahlawan yang datang dari medan pertempuran, dia dijemput ribuan simpatisannya di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa siang, 10 November 2020.

Memang, hari itu bertepatan dengan Hari Pahlawan. Saking padatnya orang yang datang menjemput, akses jalan tol maupun jalan raya menuju bandara lumpuh total. Bahkan, pihak penerbangan sampai menggratiskan rescedule ulang jadwal keberangkatan penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta.

Mereka rela berdesak-desakan menunggu kedatangan habib tanpa mengindahkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi di DKI Jakarta yang dikeluarkan oleh Anies Baswedan. “Lillahi ta’la, saya tidak takut corona!” kata seorang simpatisan ketika ditanya apakah tidak takut corona.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X