WASHINGTON DC– SpaceX menorehkan sejarah baru. Untuk kali pertama, mereka mengirimkan astronot menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) Minggu (15/11). Ada empat ilmuwan yang berangkat.
Tiga warga negara AS dan satu dari Jepang. Mereka adalah Michael Hopkins, Victor Glover, Shannon Walker, dan Soichi Noguchi. Mereka akan tinggal di ISS selama enam bulan ke depan.
Pesawat luar angkasa yang diberi nama SpaceX Crew Dragon ’’Resilience’’ itu meninggalkan bumi pukul 19.27 waktu setempat. Peluncuran dilakukan di Kennedy Space Center, Florida.
’’Ini adalah hari yang luar biasa bagi Amerika Serikat dan Jepang,’’ ujar Administrator NASA Jim Bridenstine sebagaimana dikutip Agence France-Presse.
Empat astronot yang dikirim ke luar angkasa oleh SpaceX.
Pesawat luar angkasa tersebut berhasil memisahkan diri dari roket peluncur kedua, 12 menit setelah mengudara. Posisi saat itu berada di ketinggian 200 kilometer dan kecepatan 27 ribu kilometer per jam. ’’Ini sangat menyenangkan,’’ ujar Hopkins, komandan dalam misi tersebut, saat berada di orbit.
SpaceX menegaskan bahwa mereka sudah di orbit yang benar dan bakal tiba di ISS 27 jam setelah peluncuran. Itu sekitar pukul 23.00 kemarin (16/11) waktu Florida. Sempat ada masalah pada sistem temperatur kabin, tapi itu bisa diatasi. Mereka akan bergabung dengan dua kosmonot Rusia dan satu astronot AS.
Presiden SpaceX Glynne Shotwell mengungkapkan bahwa pesawat buatan mereka beroperasi dengan baik. Meski begitu, mereka baru merasa benar-benar tenang saat empat astronot itu selamat tiba di ISS.
Kesuksesan SpaceX tersebut akan mengakhiri dominasi internasional roket luar angkasa buatan Rusia, Soyuz. Pesawat SpaceX lebih canggih. Astronot di dalamnya bisa mengirimkan video siaran langsung situasi di dalam kapsul. Ini tak bisa dilakukan oleh astronot Rusia dan AS sebelumnya.
Wakil Presiden Mike Pence dan istrinya, Karen, menghadiri acara peluncuran tersebut. Presiden Donald Trump tidak hadir, tapi dia menyebut peluncuran itu adalah hal yang luar biasa. Sementara itu, CEO SpaceX Elon Musk justru absen karena harus menjalani isolasi mandiri setelah positif Covid-19.
SpaceX dijadwalkan meluncurkan lebih banyak astronot untuk NASA pada 2021 nanti. Selain itu, mereka akan melakukan misi pengiriman kargo empat kali dalam 15 bulan ke depan.
Terpisah, Kepala Badan Luar Angkasa Rusia Dmitry Rogozin mencibir teknologi SpaceX. Dia menilai pendaratan di air yang dilakukan SpaceX beberapa waktu lalu tidak mulus. Saat ini lembaga yang dipimpinnya sedang mengembangkan roket metana yang bisa digunakan ulang hingga 100 kali. (sha/c17/bay)