Zairin Zain: Lansia Minta Dibuatkan Tempat Berkumpul dan Usaha

- Selasa, 17 November 2020 | 11:36 WIB
PERHATIAN KHUSUS: Zairin Zain (baju putih) saat mengunjungi penyandang disabilitas, beberapa waktu lalu.
PERHATIAN KHUSUS: Zairin Zain (baju putih) saat mengunjungi penyandang disabilitas, beberapa waktu lalu.

HAMPIR setahun Zairin Zain berkeliling menemui warga Samarinda, sejak deklarasi (September 2019 lalu) maju dalam pilkada Samarinda bersama Sarwono, ada banyak keluhan disampaikan masyarakat kepadanya. Titipan persoalan mendasar warga ketika kelak menjadi pemimpin Samarinda. Berbagai kalangan ditemui Zairin, mulai kalangan atas hingga bawah. 

Dari hasil keliling pelosok Samarinda tersebut, persoalan banjir, air, drainase, hingga persoalan kesulitan ekonomi paling sering disampaikan warga. Seperti ketika meninjau banjir di Perumahan Bengkuring, Zairin bersama tim kecil harus turun dari perahu, berbasah-basah menemui warga yang sedang mengalami banjir. “Pengalaman tak terlupakan. Saya melihat langsung kesulitan warga korban banjir. Melihat persoalan menahun, berbaur dengan warga korban banjir, merasakan kegetiran menghadapi banjir besar yang datang dalam beberapa tahun ini,” ujarnya.

Dia menyebut, ada 50 titik banjir hasil inventarisir memerlukan penanganan serius dan cepat. Dana dari pusat, pemprov hingga APBD Samarinda harus disinergikan dalam mengatasi persoalan banjir. Ada 1,5 juta kubik sedimentasi terdapat di waduk Benangan akan dikeruk untuk memperbesar daya tampung waduk. Perbaikan drainase juga perlu perhatian khusus. Semua itu kalau ditangani saat tahun pertama menjabat, diharapkan menjadi titik balik penanganan banjir di Kota Tepian.

“Saya tak ingin kalau hujan turun, bapak-bapak dan ibu-ibu bangun tengah malam mengangkat barang-barangnya. Ini tanggung jawab wali kota selaku pemimpin Samarinda,” ini yang saya sampaikan ketika pertemuan dengan warga korban banjir.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Zairin Zain-Sarwono, Mursyid Abdulrasyid mengatakan, selama mendampingi Zairin Zain menemui warga Samarinda menjelaskan visi dan misi, serta program kalau kelak memimpin Samarinda, berbagai keluhan banyak diterimanya. Seperti ketika menemui warga kecil keluhan yang disampaikan adalah kesulitan ekonomi selama masa Covid-19, permodalan, hingga kesulitan air bersih. Termasuk birokrasi panjang dalam mengurusi berbagai hal di pemerintahan akan diselesaikan melalui program satu hari urusan beres.

“Pak Zairin pernah menerima keluhan dengan pedagang bakso tentang pendapatan menurun. Ada juga pedagang kecil ingin pemerintah memberikan stimulus untuk usaha. Keluhan yang bikin terenyuh. Dari hasil pertemuan, kami menyusun program perbaikan lingkungan di permukiman padat, pemberian modal bergulir untuk 10 ribu UMKM, termasuk memastikan orang-orang tua dan anak yatim bisa diurusi dengan baik oleh negara. Jangan sampai ada orangtua dan anak yatim telantar, kami pastikan hal tersebut diurusi,” kata mantan anggota DPRD Samarinda.

Menurut dia, dari pertemuan dengan orang-orang lanjut usia (lansia) ada permintaan dibangunkan wadah khusus berkumpul, berkarya dan berusaha. Dialog terjadi ketika pertemuan di Samarinda Seberang, tiga bulan lalu. “Alhamdulillah, Pak Zairin memberikan respon baik. Insya allah kami memikirkan dan menyiapkan tempat khusus untuk orangtua lanjut usia bisa berusaha dan berpenghasilan sendiri untuk diri sendiri dan keluarga,” sebutnya.

Dari hasil dialog dengan guru negeri dan swasta, termasuk guru honor, lanjut dia, sudah ada hasil yang disusun untuk memberikan semacam insentif kepada guru honor yang tak tersentuh program perbaikan pendapatan dari pemerintah, termasuk untuk guru swasta. Terpenting lagi persoalan air bersih, Zairin Zain mendapat banyak keluhan dari pelosok kota, bahkan ada perumahan di tengah kota masih kesulitan air bersih. Itulah yang harus diprioritaskan dibereskan. Zairin dan Sarwono sudah berkomitmen membuat satu instalasi pengolahan air bersih di setiap kecamatan. Bahan baku air tidak kekurangan, kenapa fasilitas penunjang tak dipikir. Harus dipastikan tak ada lagi keluhan klasik, setiap bulan membayar biaya beban untuk air yang tak mengucur atau jarang mengalir. (waz/adv)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X