Juara Lagi setelah Dua Dekade

- Selasa, 17 November 2020 | 11:26 WIB
LUAR BIASA: Joan Mir berhasil merebut titel juara dunia setelah berhasil finis dengan baik di GP Valencia, tadi malam Wita.
LUAR BIASA: Joan Mir berhasil merebut titel juara dunia setelah berhasil finis dengan baik di GP Valencia, tadi malam Wita.

Tidak ada pesta yang lebih spesial selain merayakannya di kampung halaman sendiri. Hal itu yang dirasakan Joan Mir setelah dia berhasil mengunci gelar juara dunia MotoGP 2020 di GP Valencia, Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, tadi malam Wita.

MESKI harus merayakannya tanpa sorak-sorai penonton imbas pandemi Covid-19, Joan Mir tetap bisa berbangga. Pasalnya, keberhasilan ini membuatnya mencatatkan sederet rekor baru di dunia balap motor tercepat sejagat itu.

Kemenangan itu membuatnya berhasil menjadi pebalap Spanyol keempat yang berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP. Sebelumnya ada Alex Criville (1x, 1999), Jorge Lorenzo (3x, 2010, 2012, 2015), dan Marc Marquez (6x, 2013-2014, 2016-2019).

Semakin spesial kemenangan itu lantaran bertepatan dengan 100 tahun eksistensi Suzuki. Belum lagi, itu adalah comeback pebalap Suzuki menjuarai MotoGP setelah hampir dua dekade berlalu. Terakhir kali pebalap Suzuki juara dunia yakni pada 2000 oleh Kenny Roberts Jr.

“Sulit dipercaya. Saya tidak punya banyak kata untuk menggambarkan situasi saat ini,” jelas Joan Mir dalam wawancara selepas balapan. Mengenakan kaus berlogo nomor 1 berwarna emas, dia tampak speechless atas capaiannya saat ini.

“Selepas balapan, aku berteriak, menangis, tentu itu saja yang bisa saya lakukan saat ini. Bahkan sampai sekarang saya masih tidak percaya saya berada di posisi ini pada saat ini,” ucap pebalap 23 tahun itu.

Meski begitu, dia pun lumrah dengan kondisi yang dia hadapi saat ini. “Ketika Anda memiliki sebuah impian, kemudian itu terwujud. Anda akan merasakan betapa sulit mempercayai bahwa saat ini Anda telah berhasil mewujudkan impian tersebut,” ucap Mir.

Untuk meraih titel juara tersebut, Mir bahkan tidak perlu juara. Syaratnya, pesaing terdekatnya, yakni pebalap Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo tidak berada di depannya. Tetapi nasib Mir sebagai juara dunia sudah ditentukan ketika balapan baru berjalan dua lap.

Quartararo yang kelimpungan karena tercecer di urutan belakang sejak start, mengalami crash pada putaran kesembilan dan tidak bisa melanjutkan balapan. Sementara itu, Joan Mir hanya mampu mengakhiri persaingan di urutan ketujuh. Adapun di lini depan, ada sang pemegang pole position Franco Morbidelli yang melaju dengan sempurna di depan. Dirinya bersaing sengit dengan Jack Miller dan Pol Espargaro.

Persaingan antara dua terdepan semakin sengit ketika balapan menyisakan dua putaran. Miller mulai meneror Morbidelli di beberapa tikungan. Termasuk pada putaran terakhir ketika mereka saling salip untuk memperebutkan tempat pertama. Hingga akhirnya Morbidelli berhasil unggul dengan selisih 0,7 detik.

Morbidelli tak percaya dia bisa memenangi balapan tersebut. Pasalnya, dia sempat ragu dengan penggunaan ban. “Saya menggunakan hard untuk depan karena tidak yakin medium bisa bertahan lama. Mungkin (hard) bagus di pengereman, tetapi sering kesulitan di tikungan,” jelas pebalap Italia tersebut.

Dia pun menikmati ketegangan yang terjadi di lintasan dengan Miller, terutama pada putaran terakhir. “Saya tahu dia akan datang. Tetapi saya berusaha untuk bisa menjaga yang sudah saya raih sejak awal,” ucap pebalap Petronas Yamaha SRT itu.

Miller pun mengaku sangat menikmati persaingannya dengan Morbidelli. Pasalnya, bagaimanapun, hasil akhirnya akan sangat menentukan nasib pabrikannya dalam perebutan titel juara konstruktor. “Putaran terakhir yang luar biasa. Kami sangat menikmatinya. Dia pebalap yang luar biasa. Akhir pekan yang luar biasa,” pungkasnya.

Adapun Pol Esparpago mengaku tidak menyangka bisa meraih podium. Pasalnya, dia mengaku sempat kesulitan meladeni tekanan dari pebalap Idemitsu Honda Team Takaaki Nakagami. “Dia lebih cepat dari kami, sehingga saya sempat kesulitan. Beruntung bagi kami dia mengalami crash, sehingga kami tinggal mengupayakan agar tidak melakukan banyak kesalahan dan finis dengan baik,” ucap dia.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X