Jainu menjelaskan, swab test yang dilaksanakan itu bagian dari identifikasi terhadap pengungsi maupun relawan. Termasuk pencegahan persebaran Covid-19 di barak pengungsian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Sip Anwar menyatakan, pihaknya belum mengetahui pasti siapa saja yang menjalani swab test di barak pengungsian. Tapi, dia sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Cahyono Widodo.
’’Kepala dinas bilang ke saya setidaknya dalam sehari bisa melaksanakan swab test hingga 40 orang. Tetapi, kan kami tidak bisa memaksakan kehendak meski swab test ini gratis,’’ jelasnya.
Di Boyolali, kepala bidang (Kabid) kedaruratan dan logistik badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) setempat, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengatakan, 200 relawan diterjunkan untuk membantu warga di lereng Gunung Merapi. Ratusan relawan itu berasal dari berbagai SAR di eks Karesidenan Surakarta.
’’Kami akan mendirikan posko induk di lapangan Kecamatan Selo,’’ katanya.
Selanjutnya, disebar di posko-posko yang telah ditentukan. Yakni, di KRB III di Dusun Stabelan, Takeran, dan Belang, Desa Tlogolele. Lalu, Dusun Bakalan, Sumber, dan Kembangsari, Desa Klakah, serta Dusun Sepi dan Jarak, Desa Jrakah.