Kontribusi Perdagangan Masih Besar

- Sabtu, 14 November 2020 | 10:43 WIB
Nilai ekspor Kaltim pada September lalu kembali mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilainya sebesar USD 0,85 miliar atau turun 4,87 persen dibanding Agustus 2020.
Nilai ekspor Kaltim pada September lalu kembali mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilainya sebesar USD 0,85 miliar atau turun 4,87 persen dibanding Agustus 2020.

SAMARINDA - Nilai ekspor Kaltim pada September lalu kembali mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilainya sebesar USD 0,85 miliar atau turun 4,87 persen dibanding Agustus 2020. Sementara bila dibandingkan September 2019 mengalami penurunan sebesar 32,56 persen. Meski demikian, perdagangan Kaltim masih berkontribusi besar terhadap devisa negara.

Gubernur Kaltim Isran Noor menuturkan, selama pandemi Covid-19, perekonomian Kaltim mengalami gangguan. Seperti nilai ekspor yang terpantau turun selama beberapa waktu terakhir. Namun, peran Kaltim masih sangat besar terhadap perdagangan nasional.

BPS Kaltim mencatat Bumi Etam berada di posisi tiga di bawah Jawa Barat dengan kontribusi 16,31 persen terhadap total ekspor Indonesia dan Jawa Timur dengan kontribusi 12,97 persen. Kaltim memiliki peran 8,17 persen. “Meski menurun, secara kedudukan, Kaltim masih memiliki andil besar terhadap total ekspor nasional,” jelasnya, (13/11).

Neraca perdagangan Kaltim juga tetap menunjukkan nilai yang positif (surplus). Pada September 2020 neraca perdagangan surplus sebesar USD 0,75 miliar. Angka ini mengalami penurunan dibanding neraca perdagangan Agustus 2020 yang surplus sebesar USD 0,77 miliar.

Secara kumulatif, dari Januari hingga September 2020 neraca perdagangan Bumi Etam tercatat surplus USD 8,09 miliar, turun jika dibandingkan neraca dagang pada periode sama pada 2019 yang surplus USD 10,41 miliar. “Seluruh provinsi di Indonesia terdampak Covid-19, tapi urusan perdagangan kita masih surplus,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, Kaltim juga memiliki peran yang cukup besar dalam menekan angka defisit nasional, terutama dalam urusan perdagangan. Karena itu, dengan surplusnya perdagangan Kaltim yang sebagian besar disumbang oleh hasil kekayaan sumber daya alam (SDA), seluruh masyarakat Kaltim harus bisa merasakan manfaat dari SDA yang ada.

“Sumbangsih kita kepada nasional itu harus kembali lewat DBH agar bisa dirasakan seluruh masyarakat di Kaltim,” pungkasnya. (ctr/ndu/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X