Waspada..!! Musim Hujan, Ular Kobra Banyak Bertelur

- Sabtu, 14 November 2020 | 10:37 WIB
PERIODE TETAS: Kadek Adi Saputra bersama Bali Reptile Rescue saat menyelamatkan ular king cobra dan telur-telurnya.
PERIODE TETAS: Kadek Adi Saputra bersama Bali Reptile Rescue saat menyelamatkan ular king cobra dan telur-telurnya.

TABANAN,  - Memasuki musim hujan, masyarakat diimbau lebih waspada terhadap adanya ular di sekitar lingkungan tempat tinggal masing-masing. Pasalnya menjelang akhir tahun, ular memasuki periode tetas bertepatan dengan musim penghujan.

Pengelola Yayasan Bali Reptile Rescue, Kadek Adi Saputra mengatakan bahwa reptil sejenis ular biasanya akan kawin pada puncak musim kemarau, kemudian bertelur. Dan telur-telur ular ini akan mulai menetas saat memasuki musim hujan seperti bulan November-Desember ini. "Jadi ya akhir tahun itu telur-telur ular ini biasanya mulai menetas," ungkapnya seperti dilansir BALI EXPRESS.

Baru-baru ini saja ia bersama rekan-rekannya di Yayasan Bali Reptile Rescue menangkap king kobra di Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, setelah mendapatkan informasi dari warga setempat jika reptil berdarah dingin itu terlihat di kebun salah satu warga. Kemudian juga di Banjar Penulisan, Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. "Kemudian ular itu kita selamatkan agar tidak membuat masyarakat resah," imbuh pria asal Banjar Pasar, Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Jembrana tersebut.

Tak hanya di wilayah Tabanan, ia juga sempat mengamankan king kobra di wilayah Pengeragoan, Jembrana, baru-baru ini. Di sana, seekor king kobra dengan panjang 2,58 meter kedapatan memiliki sarang di kebun kopi warga, dan di sarang tersebut terdapat 34 butir telurnya. "Telurnya sempat mau dibakar oleh warga tapi kalau seandainya telurnya dibakar tapi induknya masih kan sama saja," imbuhnya.

Kemudian setelah diamankan ular king kobra itu dibawanya ke Yayasan Bali Reptil Rescue di Desa Gumbrih untuk dicek kesehatannya. Parasitnya dikeluarkan dari mulut, serta dibersihkan dari cacing dan kutu. "Kalau untuk tim kita di Tabanan ada di Desa Tunjuk dan Antagana, Selemadeg. Karena memang kita cukup sering melakukan penyelamatan king kobra di Tabanan," jelasnya.

Setelah direlokasi sementara di Yayasan Bali Reptile Rescue, ular king kobra tersebut kemudian akan dikembalikan lagi ke habitatnya yang jauh dari pemukiman warga atau ke Taman Nasional. Menurutnya saat melakukan penyelamatan ular, biasanya ia akan turut mengedukasi masyarakat mengenai keberadaan ular itu. Meskipun berbisa, keberadaan ular tetap harus dilindungi karena sangat berpengaruh bagi rantai makanan dan keseimbangan ekosistem. "Dan kalau ditanya kenapa sekarang banyak muncul ular kobra di permukiman warga ya mungkin penyebabnya karena kita, karena manusia yang sering melakukan perburuan liar sehingga predator mereka berkurang, dan rantai makanan terganggu. Kalau rantai makanan terjaga tidak mungkin ular masuk permukiman," bebernya.

Sejauh ini pihaknya belum berani memetakan kecamatan mana di Tabanan yang banyak terdapat king kobra, hanya saja selama dua minggu belakangan ini pihaknya banyak mengamankan ular kobra di wilayah Kecamatan Selemadeg Timur.

Pria yang akrab disapa Dek Rai itu pun menuturkan jika ia memang sudah terbiasa menangkap ular. Hal itu lantaran kecintaannya terhadap reptil yang didapatkan secara turun temurun dari sang kakek. "Kakek saya dulu suka dengan reptil lalu menurun ke anak dan cucunya, alias saya sendiri," tuturnya.

Ia pun membagikan tips agar ular tidak masuk ke rumah. Di antaranya dengan senantiasa menjaga kebersihan rumah agar tidak ada tikus atau tempat yang berpotensi menjadi sarang ular. "Tetap mengepel lantai dengan karbol cair yang dapat merusak sensor pada ular sehingga dia akan menghindar," tegasnya.

Ditambahkannya sebagai hewan berdarah dingin, saat musim hujan maka otomatis ular akan mencari tempat hangat, dan ketika musim kemarau ular akan mencari tempat sejuk dan nyaman dan biasanya akan masuk ke tengah hutan atau kebun. "Dan jangan menggunakan garam karena itu mitos, ular tidak takut dengan garam dan kita harus tetap waspada," pungkasnya. (ras/aim)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X