BALIKPAPAN - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Balikpapan terus memperbesar jumlah transaksi nontunai di masa pandemi. Beberapa program bakal dilakukan bank sentral hingga akhir tahun.
Kepala KPw-BI Balikpapan Bimo Epyanto mengatakan, pertumbuhan pengguna QRIS yang menjadi salah satu alat transaksi nontunai di Kota Minyak cukup tinggi. “Sampai saat ini, sudah 27.500 merchant yang menggunakan QRIS. Angka itu meningkat dari posisi awal tahun hanya 9.000 merchant. Tapi untuk jumlah transaksi belum dapat kami pastikan berapa besarannya,” ucapnya, Kamis (12/11).
Untuk itu, dalam rangka memberikan edukasi dan sosialisasi ke berbagai kalangan terkait sistem pembayaran nontunai, pihaknya berencana menggelar Festival Non Tunai Balikpapan (Fentabi) yang dimulai 12 November 2020 hingga 6 Desember 2020 mendatang.
Bimo menjelaskan, Fentabi merupakan program edukasi dan literasi tentang sistem pembayaran terutama elektronifikasi transaksi pemerintah daerah dan penggunaan instrumen pembayaran nontunai.
“Fentabi bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dan mendorong penggunaan transaksi nontunai, terutama di Kota Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Paser. Sekaligus membangun kesadaran masyarakat mengenai fitur-fitur keamanan pada transaksi nontunai,” jelasnya.
Adapun rangkaian kegiatan Fentabi terdiri atas webinar edukasi, virtual coaching clinic, lomba edukatif, serta virtual fun run and ride nontunai. Kegiatan diawali dengan webinar percepatan implementasi elektronifikasi transaksi pemda yang akan digelar 12 November 2020, sekaligus launching website festivalnontunaibpn.com untuk registrasi perlombaan pada Fentabi.
Untuk nasional QRIS ini juga sudah banyak dimanfaatkan oleh lebih dari 5 juta merchant dengan 85 persen dari merchant tersebut adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kemudian, BI juga secara khusus bekerja sama dengan pemerintah dalam menyalurkan dana bantuan sosial secara nontunai. (aji/ndu/k15)