PROKAL.CO, SAMARINDA - Dalam debat publik diselenggarakan KPU, Calon Wakil Walikota Samarinda nomor urut 2, Rusmadi menyoroti program "Bangga dengan Airnya" pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Barkati Darlis Pattalongi nomor urut 1.
Rusmadi bertanya prioritas dari Barkati Darlis yang akan dilakukan ketika memimpin Samarinda.
"Saya tertarik dengan program bangga dengan airnya. Mulai dari rehabilitasi Waduk Benanga, rehabilitasi Sungai Karang Mumus. Diantara program ini, mana program yang mendapat perhatian utama dari Bang Darlis," kata Rusmadi, pernah menjadi Dosen Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman.
Menjawab pertanyaan tersebut, Darlis menegaskan lebih dulu bahwa air tidak boleh lagi menjadi momok menakutkan mengerikan di Kota Samarinda. Namun, bersahabat bagi warga.
"Samarinda memiliki potensi sumber daya air dan kita ingin potensi ini dikembangkan. Terkait prioritas mana yang utama, kita betul betul berkonsentrasi melakukan revitalisasi Waduk Benanga yang harus menjadi pengendali banjir," kata Darlis.
Selain itu, Darlis berkomitmen fokus membenahi Sungai Karang Mumus, Sungai Karang Asam Besar dan Karang Asam Kecil. "Ketiga anak sungai ini kita jadikan kebijakan agar Samarinda bangga dengan airnya," kata Darlis.
Darlis juga mengutip para analis bahwa ketiga anak sungai tersebut dibenahi maka mampu mengurangi banjir di Samarinda hingga 60 persen.
Rusmadi diberi kesempatan kritisi penjelasan Darlis, menyatakan masyarakat Samarinda mesti bersyukur dikelilingi sungai Mahakam, Karang Mumus, Karang Asam Besar, Karang Asam Kecil dan Rapak Dalam.
"Kita melihat bahwa keberadaan sungai ini justru merupakan sesuatu yang menjadi modal, menjadi kekuatan kota Samarinda ke depan. Bahkan kita jadikan sungai ini spirit membangun Samarinda ke depan," katanya.
Sungai di Samarinda, dikatakan Rusmadi, harus bebas sampah dan bersih. Sehingga tak lagi jadi bencana.
"Kita bersyukur bang Darlis, sehingga kita tidak ada jalan lain bagi kita untuk memberikan perhatian agar sungai ini tidak menjadi bencana. Tetapi justru jadi sahabat kita," kata Rusmadi.
Diketahui bersama, banjir Samarinda masih jadi momok menakutkan. Pada 23 Desember 2019 lalu, ratusan rumah warga di 2 kelurahan dari 2 kecamatan, Samarinda terendam banjir yang disebabkan luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus.
Kawasan terparah banjir berada di Perumnas Bengkuring, Sempaja Utara. Ketinggian air berangsur naik hingga 60 cm.
Meluapnya DAS Karang Mumus disebabkan tingginya debit tinggi muka air (TMA) Bendungan Benanga Lempake, yang berada di level waspada.