PROKAL.CO, SAMARINDA - Debat publik Calon Wakil Walikota Samarinda yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda berlangsung di Hotel Mercure, Selasa 10 November 2020 malam.
Salah satu bahasannya adalah kondisi hanya 70 persen warga Samarinda yang baru menikmati air bersih dengan kualitas kurang memuaskan. Darlis Pattalongi, calon Wakil Walikota Samarinda nomor urut 1 mendapat jatah pertanyaan bagaimana komitmennya menjamin ketersediaan air bersih dan berapa lama waktu untuk merealisasikannya.
Dalam visinya, Darlis menyatakan ia menyiapkan revitalisasi PDAM dengan membenahi persoalan jaringan pipa, manajemen dan teknologi kelola air bersih.
Khusus, teknologi air bersih, pemerintah mesti menambah anggaran dengan penyertaan modal ke PDAM. "Insya Allah kita sediakan penyertaan modal ke PDAM dengan menganggarkannya agar teknologinya bisa menjamin ketersediaan air berkualitas," kata Darlis.
Rusmadi, calon Wakil Walikota Samarinda nomor urut 2 mendapat kesempatan mengkritisi Darlis menyampaikan tak cukup hanya revitalisasi PDAM untuk ketersediaan air bersih.
Tapi, perlu juga memastikan air baku yang dikelola PDAM itu kondisinya bersih dan sehat. Selama ini, air baku di Samarinda sangat melimpah berasal dari Sungai Mahakam, Sungai Karang Mumus dan Waduk Benanga.
"Kita perlu memastikan air ini air yang layak dan sehat. Sehingga sungai Mahakam, Sungai Karang Mumus dan Waduk Benanga kita pastikan harus bersih dan sehat," katanya.
Sementara itu, Sarwono sebagai calon Wakil Walikota Samarinda nomor urut 3 mengoreksi penjelasan Darlis bahwa ada perubahan status PDAM menjadi Perumda sejak tahun 2019.
"PDAM sejak 2019 sudah ada peraturan yang berubah ditetapkan dalam Perda. Dari perusahaan daerah air minum menjadi perusahaan umum air minum. Artinya peluang untuk ekspansi lebih luas lagi," kata Sarwono. Sarwono juga menyinggung pola pembiayaan penyediaan air bersih 10 persen dari Perumda, 53 persen dari APBD Kota dan Provinsi serta 36 persen dari APBN.
"Dengan perumda pembiayaan lebih luas lagi. Ekspansi bisa dilakukan. Kondisi sekarang Perumda mempunyai 14 instalasi air bersih dengan kapasitas produksi 2.866 liter per detik ini perlu ditingkatkan mengingat 159 terlayani dan 2.600 daftar tunggu. Karena semua berhak terlayani," kata Sarwono.
Diketahui bersama, layanan air bersih dari PDAM di Samarinda masih dikeluhkan warga. Mulai dari distribusi air yang bergilir karena air baku dan kapasitasnya berkurang hingga kualitas air yang rendah. Meski begitu, Pemerintah Kota mengklaim telah melakukan pembenahan terhadap PDAM diantaranya mengurangi kebocoran pipa setiap tahunnya. (myn)