Menjadikan Hari Pahlawan sebagai Sumber Inspirasi Karya Seni dan Sastra

- Selasa, 10 November 2020 | 16:46 WIB
Lukisan sepanjang 10 meter yang menggambarkan pertempuran Surabaya.
Lukisan sepanjang 10 meter yang menggambarkan pertempuran Surabaya.

Film, lukisan, novel sudah, tapi karya seni instalasi dan musik bertema 10 November belum banyak dieksplorasi. Perlu ada festival besar dari berbagai elemen seniman.

 

SHABRINA P., Surabaya, Jawa Pos

 

’’TUAN Yoshimuraaaaaa!!!’’ pekik Musa sore itu. Dia menangis hebat. Tuan Yoshimura, pejabat militer Jepang yang sudah dia anggap seperti ayahnya sendiri, ditembak mati oleh sekelompok orang tak dikenal. Dengan cucuran darah yang masih kental akibat luka tembakan, Yoshimura yang berpangkat kapten ’’pergi’’ untuk selamanya.

Padahal Musa tahu, Tuan Yoshimura sangat ingin kembali ke Jepang untuk bertemu putrinya, Kyoko. Sebelum pergi, rupanya kematian yang terlebih dulu menemui pria baik hati itu.

Tuan Yoshimura tak sempat mewujudkan keinginannya: melihat Gunung Fujiyama, lalu menikmati gugurnya bunga sakura. Musa begitu terpukul. Ini adalah kehilangan kedua baginya setelah sebelumnya dia kehilangan ayahnya yang gugur dalam perang melawan pasukan Belanda.

Barangkali Anda ingat secuil nukilan dalam film Battle of Surabaya tersebut? Film yang dirilis 2015 itu mungkin dapat kembali Anda tonton lewat layanan tontonan daring, Amazon.

Film tersebut menceritakan tentang Musa, seorang remaja 14 tahun. Sehari-hari dia menjadi tukang semir sepatu. Namun, dinamika hidup di tengah peperangan membawanya menjadi orang penting dalam pertempuran berdarah di Surabaya pada 10 November 1945.

Sang sutradara film, Aryanto Yuniawan, sengaja menggunakan tokoh Musa sebagai tokoh utama dalam film animasi itu. Dia tidak menggunakan Bung Tomo, Soekarno, atau tokoh-tokoh sejarah lainnya sebagai tokoh utama. ’’Artinya, untuk menjadi pahlawan, tidak harus menjadi pemimpin pasukan perang atau orang yang pendidikannya tinggi, orang yang ’wah’. Orang yang tidak diperhitungkan seperti Musa pun bisa menjadi pahlawan,’’ tutur Ary, sapaan akrab Aryanto.

Battle of Surabaya adalah satu di antara sederet karya seni dan sastra yang mengambil inspirasi dari Perang 10 November di Surabaya yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Pada 1990, sutradara Imam Tantowi juga menelurkan film Soerabaia 45. Idrus, sastrawan angkatan ’45, juga telah menelurkan novel Soerabaja yang berlatar belakang peristiwa 10 November 1945.

Battle of Surabaya telah diputar di enam negara: Indonesia, Republik Irlandia, Belanda, Inggris, Jepang, dan Korea Selatan. Berderet penghargaan pun telah diraih film itu. Salah satunya Best Animation Feature dari Hollywood International Moving Pictures Film Festival (HIMPFF) 2018.

Ary begitu yakin, sebenarnya film animasi dengan konten sejarah dapat mengambil hati para penikmat film. Sebab, hanya dengan melibatkan 100 animator, Battle of Surabaya terbukti sukses.

Apalagi jika melibatkan lebih banyak animator. Idealnya, kata dia, untuk membikin film animasi panjang dengan kualitas bagus, dibutuhkan 200–300 animator. Tinggal bagaimana ceritanya, pengerjaan animasinya, editing-nya, hingga pemasarannya yang harus dapat menarik minat orang-orang untuk menonton.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X