Gunung Merapi Menggendut 12 Cm Perhari

- Selasa, 10 November 2020 | 16:35 WIB

JAKARTA- Gunung Merapi yang berada di perbatasan DI Jogjakarta dan Jawa Tengah menunjukkan peningkatan aktivitas. Gunung tersebut mengalami deformasi atau penggemukan rata-rata 12 cm perhari. 

Pada periode pengamatan 12.00 hingga 18.00 kemarin (9/11) terjadi 12 kali guguran lava. Sementara ada 20 hembusan awan panas. Jumlah itu meningkat dibanding masa pengamatan sebelumnya, pukul 06.00-12.00 pada hari yang sama. Dalam periode tersebut ada guguran lava sebanya enam kali dan hembusan awan panas 4 kali.

 Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarat pun melakukan pengamatan. Kepala BPPTKG Jogjakarta Hanik Humaida menyatakan bahwa Merapi sidah siaga 3 sejak 5 November lalu. 

”Laju rata-rata deformasi EDM (electronic distance measurement, Red) Babadan sebesar 12 cm perhari,” kata Hanik. Dengan kata lain dari pengamatan Pos Babadan terlihat ada penggemukan Gunung Merapi sebanyak 12 cm perhari. 

Selain itu, teramati bahwa guguran lava menuju ke arah barat dan barat laut. Artinya menuju arah Magelang, Jawa Tengah. 

Sebelumnya Hanik menyatakan guguran merupakan aktivitas biasa di Gunung Merapi. Untuk potensi bahaya saat ini masih sesuai rekomendasi sebelumnya. Yakni guguran lava, lontaran material vulkanik dari erupsi eksplosif, dan awan panas sejauh maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi. 

Dari kondisi tersebut, ada rekomendasi yang dikeluarkan. Kabupaten Sleman di DI Jogjakarta merupakan daerah bahaya. Di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten juga diminta siaga. ”Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan,” ungkapnya.

Kegiatan wisata dan pendakian juga terdampak. Tempat wisata yang berada di KRB III direkomendasikan untuk tidak beroperasi. Pemda di wilayah terdampak diminta untuk mengupayakan mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi. 

Beberapa desa dekat puncak merapi sudah melakukan evakuasi warganya. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya korban. (lyn)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X