Berbagai Sektor Mulai Pulih

- Selasa, 10 November 2020 | 16:22 WIB
Produksi semen pada kuartal III tercatat naik 42 persen jika dibandingkan dengan kuartal II. Total ada sekitar 18,1 juta ton semen yang diproduksi pada kuartal III tahun ini.
Produksi semen pada kuartal III tercatat naik 42 persen jika dibandingkan dengan kuartal II. Total ada sekitar 18,1 juta ton semen yang diproduksi pada kuartal III tahun ini.

MASA-MASA sulit perekonomian Indonesia segera terlewati. Berbagai indikator telah menunjukkan perbaikan. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menjelaskan bahwa sektor otomotif dan semen menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III. ’’Produksi mobil pada kuartal III itu mencapai 113.560 unit atau naik 172 persen kuartal ke kuartal,’’ ujarnya kemarin (9/11).

Agus mengakui, peningkatan produksi mobil itu tidak bisa dibandingkan dengan masa sebelum pandemi. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah produksi tersebut anjlok 68 persen.

Industri semen pun demikian. Produksi semen pada kuartal III tercatat naik 42 persen jika dibandingkan dengan kuartal II. Total ada sekitar 18,1 juta ton semen yang diproduksi pada kuartal III tahun ini.

Menurut Agus, perbaikan tersebut harus diapresiasi. Hal itu mengindikasikan bahwa sektor usaha mulai optimistis menatap pemulihan ekonomi. ’’Ada kurva positif dari semua industri pada kuartal III ini,’’ tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyebutkan bahwa sinyal pemulihan juga tecermin dari neraca dagang Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Januari–September 2020, neraca perdagangan surplus USD 13,51 miliar. Realisasi itu melampaui surplus neraca perdagangan 2017 yang sebesar USD 11,84 miliar.

’’Neraca dagang 2020 menunjukkan kinerja yang baik. Ini sinyal positif. Defisit hanya Januari dan April, namun Mei–September surplus. Perdagangan memiliki tren yang sangat meningkat,’’ urainya.

Beberapa komoditas yang memengaruhi surplus terutama ekspor nonmigas yang mengalami kenaikan pada September 2020. Di antaranya, bijih besi dan baja, lemak dan minyak hewan nabati, kendaraan beserta bagiannya, mesin dan perlengkapan elektronik, serta plastik dan barang plastik.

Namun, surplus ekspor juga masih dipengaruhi impor bahan baku yang tertekan. Ke depan, Agus berupaya terus meningkatkan kinerja ekspor. Upaya yang dilakukan adalah virtual business matching dengan berbagai perwakilan mitra dagang RI di luar negeri dan berbagai promosi perdagangan lainnya. (dee/c19/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X