Pemerintah, lanjut Bawono, juga harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Sebab, jika terburu-buru, justru fasilitas perpajakan itu kurang optimal. ’’Perlu dibuat instrumen insentif yang terukur. Di sisi lain, penting juga bagaimana insentif tidak hanya berupa penurunan tarif, tapi juga menciptakan kemudahan dan kepastian berusaha,’’ katanya.
Terpisah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi dilakukan dengan tepat. Dua aspek kebijakan itu pun direalisasikan dengan seimbang.
’’Apa yang dilakukan pemerintah, seluruhnya sudah berada pada jalur yang benar atau on the right track,’’ tegasnya kemarin.
Ketum Partai Golkar itu menyebut rock bottom perekonomian telah terlewati. Itu terlihat dari membaiknya pertumbuhan ekonomi kuartalan. ’’Pengungkitnya adalah pertanian yang selalu positif. Tetapi, pengungkit terbesar karena kontribusi terhadap PDB-nya 19,86 persen sektor industri,’’ ujar Airlangga.
Dia juga menjamin insentif dari pemerintah bakal dilanjutkan hingga 2021. Pemerintah juga telah menyiapkan stimulus untuk tahun depan sama dengan tahun ini. Prioritas stimulus itu adalah kesehatan, perlindungan sosial, UMKM, korporasi, dan juga kementerian dan lembaga (K/L). (dee/c7/hep)