BALIKPAPAN- Pengusaha properti di Kaltim menyambut baik progres pembangunan Jembatan Pulau Balang yang sudah tersambung bentang panjangnya. Hadirnya jembatan ini diyakini bisa memacu pembangunan hunian, baik di Balikpapan maupun Penajam Paser Utara.
Wakil Ketua Komisariat Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan Andi Arif Mulya Dwi Hartono mengatakan, jika nanti Jembatan Pulau Balang benar-benar sudah bisa dilewati maka dampaknya terhadap perkembangan properti cukup signifikan. “Kalau dilihat, properti di Kota Minyak ini akan menjadi seperti Jakarta. Cepat atau lambat akan seperti itu,” ujarnya.
Namun demikian, dari sisi harga dia memprediksi akan tidak mudah diakses oleh golongan menengah bawah. Namun, mereka punya pilihan untuk membeli properti di Penajam Paser Utara. Sehingga, iklim properti di Balikpapan dipastikan tidak terganggu.
“Karena pada akhirnya industri properti di Balikpapan bisa lebih segmented lagi, untuk menengah atas. Tapi tetap, dilihat dulu. Kalau harga tanah di sana (Penajam Paser Utara) juga mahal, sama saja,” tambahnya.
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Balikpapan mencatat, pada triwulan I dan II 2020 indeks harga properti residensial (IHPR) mengalami penurunan sebesar 0,16 persen dan 0,11 persen. Yang paling mengalami penurunan dari segmen rumah besar. Periode pertama tahun ini mengalami kontraksi hingga minus 2,57 persen. Sementara di periode kedua minus 2,07 persen.
Begitu pula segmen menengah, sempat tumbuh tipis di triwulan I sebesar 0,14 persen, masuk triwulan II mengalami penurunan 0,13 persen. Kondisi yang masih bagus di rumah kecil. Tahun ini, masih mencetak pertumbuhan 1,99 persen dan 1,85 persen di triwulan kedua. (aji/ndu/k15)
