BALIKPAPAN-Infrastruktur sisi udara Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda terus dibenahi. Dalam waktu dekat, akan dibangun taxiway atau jalur penghubung landasan pacu (runway) dengan apron (areal parkir pesawat). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengalokasikan anggaran pembangunannya pada akhir tahun ini.
Adapun tahapannya saat ini, masih dilakukan revisi anggaran pembangunan taxiway tersebut. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Bandara APT Pranoto Samarinda Agung Pracayanto menerangkan, berdasar surat menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Oktober 2020, disampaikan bahwa Bandara APT Pranoto Samarinda mendapat alokasi anggaran dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara.
Pos anggaran tersebut salah satu sumber dana APBN pembiayaan proyek infrastruktur untuk kegiatan pembuatan pararel dan right angle taxiway Bandara APT Pranoto Samarinda. “Saat ini masih dalam proses pengesahan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) revisi. Mohon doanya semoga kegiatan ini bisa terlaksana dengan lancar, sehingga Bandara APT Pranoto Samarinda bisa mempunyai dua taxiway,” katanya kepada Kaltim Post, Minggu (8/11).
Menurut dia, keberadaan dua taxiway semakin menunjang kelancaran operasional penerbangan di Bandara APT Pranoto Samarinda. Saat ini, satu-satunya taxiway memiliki panjang 173 meter dengan lebar 23 meter. Rencana menambah pararel dan right angle taxiway tersebut, dikatakan Agung adalah bukti keseriusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam mengembangkan Bandara APT Pranoto Samarinda agar menjadi lebih baik. “Dan ini semua untuk masyarakat Kaltim. Khususnya wilayah penyangga IKN (ibu kota negara),” ucap pria berkacamata ini.
Agung menerangkan, pembangunan taxiway direncanakan selesai dalam satu tahun. Adapun detail proyeknya, panjang taxiway 18 meter dengan lebar 148,5 meter. Sementara pararel 18 meter x 607 meter. “Dan mohon doanya sekali lagi. Setelah kegiatan ini program selanjutnya adalah pembuatan sistem drainase sisi udara Bandara APT Pranoto Samarinda,” ungkap Agung.
Pria yang sebelumnya menjabat kepala bagian (kabag) Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan ini melanjutkan, pembuatan sistem drainase akan dilaksanakan tahun berikutnya. Juga dengan skema pembiayaan oleh dana SBSN. “Semua masih dalam proses penganggaran dalam DIPA. Semoga terwujud,” harapnya. Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Arih Frananta Filifus Sembiring turut mengamini rencana pembangunan sisi udara Bandara APT Pranoto berupa pararel dan right angle taxiway. “Saat ini sedang dilakukan proses tender tidak mengikat. Dalam rangka percepatan kegiatan. Sambil menunggu proses revisi pengesahan DIPA,” tandasnya.
Sejak dioperasikan pada 2018, Bandara APT Pranoto dengan panjang landasan pacu (runway) 2.250 meter x 45 meter, jadi pilihan utama masyarakat Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Bontang, hingga Mahakam Ulu. Letaknya yang strategis dengan daerah-daerah membuat pergerakan penumpang di Bandara APT Pranoto Samarinda semakin ramai setelah dibuka menggantikan Bandara Temindung. Sebelum pandemi, pergerakan penumpang yang tiba maupun berangkat di bandara ini mencapai 5.000 orang tiap harinya. Fasilitas anyar yang baru diresmikan operator bandara adalah layanan kargo yang berdiri di atas lahan seluas 400 meter persegi. Layanan ini dikelola PT Mitra Adira Utama berkapasitas 100 ton. (kip/riz/k16)
