Jaga Gelar Termuda Sedunia

- Senin, 9 November 2020 | 14:34 WIB
LANGKAH TAKTIS: Devin Haney (kanan) berhasil mempertahankan gelar juara kelas ringan WBC miliknya setelah mengandaskan perlawanan Yuriorkis Gamboa.
LANGKAH TAKTIS: Devin Haney (kanan) berhasil mempertahankan gelar juara kelas ringan WBC miliknya setelah mengandaskan perlawanan Yuriorkis Gamboa.

FLORIDA—Devin Haney berhasil mempertahankan sabuk juara kelas ringan WBC. Dalam pertarungan di Hard Rock Live, Hollywood, Florida, kemarin (8/11) siang Wita, Haney sukses mengalahkan penantangnya asal Kuba Yuriorkis Gamboa.

Bertarung lebih dominan, Haney menang lewat keputusan mutlak dari juri. Tiga juri memberikan angka 120-107, 120-107, dan 118-109 untuk kemenangan Haney. Haney yang masih 21 tahun merebut sabuk juara kelas ringan interim WBC setelah mengalahkan petinju asal Rusia Zaur Abdullaev pada 13 September 2019.

Haney lantas untuk kali pertama mempertahankan sabuk juara dunianya saat menghadapi Alfredo Santiago asal Republik Dominika di Staples Center, Los Angeles, 9 November 2019. Hasilnya, Haney masih berstatus sebagai juara dunia tinju termuda di dunia saat ini.

Tahun ini perjalanan Haney sangat berat. Dia sempat mengalami cedera bahu parah. Dia lalu naik ke meja operasi dan menjalani masa pemulihan sepanjang 2020. Tetapi, Haney berhasil menunjukkan kelasnya sebagai juara dunia pada duel hari ini. Walaupun gagal menang KO, Haney tampil luar biasa. Dia melakukan pukulan bertubi-tubi dan tidak memberikan momentum kepada Gamboa untuk bangkit.

“Saya kira, saya menampilkan aksi kelas dunia,” ucap Haney dalam wawancara setelah pertarungan sebagaimana dilansir ESPN. “Tentu saja saya ingin menang KO. Tetapi dia adalah veteran yang berpengalaman. Dia banyak sekali memeluk dan merangkul saya. Dia berusaha keras untuk bertahan. Jadi, inilah yang terjadi,” imbuhnya.

Total, Haney mencatat 133 pukulan masuk. Sangat jauh dibandingkan Gamboa yang cuma mendaratkan 84 pukulan. Efisiensi bertarung Haney memang sangat luar biasa. Sebab, secara total, Gamboa sejatinya mencatat pukulan lebih banyak yakni 472 berbanding 401.

Sebagai petarung 38 tahun, Gamboa memang memiliki pengalaman yang sangat panjang. Apalagi dia adalah mantan juara dunia sejati kelas bulu. Namun, usia tidak bisa bohong. Haney bertarung jauh lebih eksplosif dan garang. Gamboa tidak pernah sekalipun menemukan ritme yang pas untuk mendominasi.

“Saya tidak terkejut dengan game plan Gamboa. Saya tahu dia akan melakukan itu, dia akan bertarung dengan cara itu, dan dia akan melakukan apapun untuk survive. Dan itulah yang dia lakukan,” kata Haney.

Dengan hasil hari ini, Haney menyapu bersih 25 kemenangan dalam 25 pertarungan. Sebanyak 15 laga, sukses Haney selesaikan dengan kemenangan KO. (jpc/ndy/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X