TENGGARONG. Debat publik dalam tahapan Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar), pada Rabu (4/11) malam, telah sukses digelar. Selanjutnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar mempersiapkan debat publik kedua.
Dijadwalkan berlangsung 21 November 2020. Demikian ditegaskan Erlyando Saputra selaku Ketua KPU Kukar. “Karena ini (Pilkada Kukar, Red) hanya diikuti pasangan tunggal, maka debat digelar berupa pendalaman visi dan misi calon kepala daerah. Itu sesuai PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum). Kami sudah menjadwalkan dua kali debat. Setelah ini dilakukan debat selanjutnya pada 21 November 2020,” jelas Nando–begitu Ketua KPU Kukar ini akrab disapa– kepada wartawan, seusai debat publik berlangsung di Ballroom Hotel Grand Elty Tenggarong tersebut.
Ya, dalam debat itu Edi Damansyah-Rendi Solihin selaku pasangan calon bupati dan wakil bupati menjawab berbagai pertanyaan tim panelis. KPU Kukar menghadirkan kalangan akademisi selaku panelis, yakni Hairul Anwar, Erwinsyah, Bambang Iswanto, Muhammad Nasir dan Rahmawati. Sebelum didebat panelis, pasangan calon kepala daerah menjelaskan visi dan misi diusung pada Pilkada Serentak 2020 ini.
“Debat kali ini memang fokus kepada visi dan misi diusung calon bupati dan calon wakil bupati. Khususnya mengenai peningkatan kesejahteraan masyarakat, tata kelola pemerintahan, lingkungan serta infrastruktur,” ucap Nando.
Menyimak jalannya debat publik tersebut, Edi Damansyah selaku calon bupati menuturkan visi dan misinya. Termasuk mengenai Kukar Idaman, berupa sebuah gerakan mengoptimalkan seluruh potensi daerah. Dengan mendorong kreativitas dan inovasi seluruh pelaku pembangunan daerah, serta menciptakan daya saing dan kemandirian.
“Semua itu didasari semangat kolaborasi dan sinergisitas antara pemerintah kabupaten, dunia usaha, akademisi dan masyarakat. Guna mewujudkan Kukar lebih baik ke depan. Ya, kami tetapkan Kukar Idaman. Itu secara etimologi berarti sesuatu diharapkan atau didambakan serta dicita-citakan,” jelas Edi. (pro)