Kinerja Gemilang Sektor Telekomunikasi

- Jumat, 6 November 2020 | 13:35 WIB
PT Telkom Indonesia berhasil menutup kuartal III 2020 dengan kinerja baik. Yakni membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 99,94 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.
PT Telkom Indonesia berhasil menutup kuartal III 2020 dengan kinerja baik. Yakni membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 99,94 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.

SAMARINDA - PT Telkom Indonesia berhasil menutup kuartal III 2020 dengan kinerja baik. Yakni membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 99,94 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Laba bersih tercatat sebesar Rp 16,68 triliun atau tumbuh 1,3 persen dengan margin laba bersih yang lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 16,7 persen dari sebelumnya 16,0 persen.

EBITDA (Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization) perusahaan pun meningkat 7,1 persen menjadi Rp 53,59 triliun dengan EBITDA margin yang menguat signifikan 4,9 ppt dari periode yang sama pada 2019 menjadi 53,6 persen.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, IndiHome menjadi salah satu kontributor besar dalam keberhasilan tersebut. "Dalam kurun sembilan bulan berjalan di tahun 2020, Telkom mampu mencatat kinerja yang baik dan sehat dengan terus fokus pada peningkatan layanan dan tingkat profitabilitas,” tuturnya, Kamis (5/11).

Menurutnya, pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi IndiHome yang menjadi salah satu mesin utama pertumbuhan pendapatan perseroan, selain bisnis mobile data yang tetap tumbuh dengan baik. “Ini sejalan dengan fokus bisnis perusahaan pada tiga domain bisnis digital, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services," sambung Ririek.

Telkomsel, entitas anak Telkom pada segmen bisnis mobile, mencatat pertumbuhan bisnis digital sebesar 10,6 persen menjadi Rp 47,66 triliun dengan kontribusi yang semakin meningkat menjadi 73,2 persen dari total pendapatan Telkomsel. Capaian ini didorong lebih dari 170 juta pelanggan dengan pelanggan mobile data sebanyak 117,3 juta yang bertumbuh 4,6 persen (year on year/yoy).

Akibatnya, konsumsi layanan data meningkat 42,5 persen dari periode yang sama tahun lalu, dan menjadi katalis bagi peningkatan ARPU data. Hal serupa terjadi pada lalu lintas data yang juga meningkat 39,6 persen menjadi 6.681.637 TB.

Layanan fixed broadband triple play IndiHome mencatat kinerja yang semakin kuat, baik dari segi finansial maupun operasional. IndiHome mencatat pendapatan sebesar Rp 16,1 triliun atau tumbuh 17,1 persen dari periode yang sama tahun lalu. Pelanggan IndiHome tumbuh 752 ribu hingga akhir kuartal III 2020 atau mencapai total lebih dari 7,76 juta pelanggan.

Ririek menyebut Telkom optimistis pihaknya dapat mencapai target 8 juta pelanggan di akhir tahun. Di sisi lain, ujarnya, fundamental bisnis segmen enterprise semakin sehat, di mana Telkom menerapkan kebijakan yang berfokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi.

Sementara, terdapat peningkatan pendapatan sebesar 24,9 persen yoy menjadi Rp 10,2 triliun pada segmen Wholesale & International Business. Menurut Ririek, pencapaian ini terutama didorong oleh peningkatan bisnis menara telekomunikasi dan Voice Wholesale.

Pada Oktober 2020, perusahaan melakukan penataan portofolio bisnis menara telekomunikasi melalui pengalihan kepemilikan 6.050 menara Telkomsel ke Mitratel. Hal ini bertujuan menciptakan value generator bagi bisnis menara telekomunikasi, yang potensial untuk menyambut kehadiran teknologi 5G dan menjadikan Mitratel sebagai leading tower provider di Indonesia.

Direktur Keuangan Telkom Heri Supriadi menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, pihaknya berkomitmen untuk terus berinvestasi guna mengakselerasi bisnis digital serta memberikan produk dan layanan terbaik bagi masyarakat. Hingga kuartal III 2020, Telkom telah membelanjakan Capex sebesar Rp 17,9 triliun yang sebagian besar untuk penguatan infrastruktur guna meningkatkan kualitas layanan.

“Dengan investasi yang terjaga, kami optimistis dan berharap dapat menutup tahun 2020 dengan kinerja yang kian sehat dan profitabilitas yang baik," tuturnya.

Senada, PT Axiata juga mencatat pertumbuhan kinerja positif. Meski harus menghadapi tantangan industri yang cukup berat, XL Axiata tetap mampu mencatat peningkatan pendapatan layanan sebesar Rp 18,3 triliun atau meningkat 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, Covid-19 berdampak pada daya beli masyarakat dan itu juga sangat dirasakan oleh semua operator. Turunnya daya beli masyarakat ini ternyata tidak menurunkan intensitas kompetisi di industri. Semua operator justru berlomba menawarkan berbagai produk, yang selain disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk tetap produktif dan akses ke hiburan, juga disesuaikan kemampuan beli masyarakat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X