OPD Berpacu Waktu Kejar Serapan Anggaran

- Jumat, 6 November 2020 | 12:19 WIB
RSUD Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda  menjadi OPD dengan serapan tertinggi.
RSUD Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda menjadi OPD dengan serapan tertinggi.

SAMARINDA-Tak sampai dua bulan lagi, tahun 2020 bakal berakhir. Meski begitu, masih ada beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang realisasi anggarannya di bawah 50 persen. Serapan anggaran tertinggi pun ada pada rumah sakit.

Dua rumah sakit milik Pemprov Kaltim, yaitu RSUD Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam (RSJD AHM) Samarinda menjadi OPD dengan serapan tertinggi.

Ketua Tim Evaluasi Percepatan Penyerapan Anggaran (Tepra) Kaltim 2020 HM Aswin mengatakan, hingga 31 Oktober, ada 14 OPD yang serapannya cukup baik. Serapan 14 OPD tersebut berada di kisaran 61-100 persen. “Lalu, serapan 56,10 persen sampai 61 persen ada 13 OPD,” ucap pejabat yang menjabat kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim itu, kemarin (5/11).

Kemudian, masih ada delapan OPD yang serapannya hanya 51,01 sampai 56,10 persen. Sisanya, yang kurang dari 50 persen ada 11 OPD.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor berharap, para OPD bisa memaksimalkan realisasi anggaran mereka. “Setiap OPD, selalu saya tekankan untuk memaksimalkan program yang berimbas pada serapan anggaran. Walaupun, masih ada OPD yang belum maksimal baik dana APBN maupun APBD. Karena itu, harus dilakukan evaluasi agar ke depan tidak terjadi lagi,” ucap Isran.

Apalagi, saat ini pihaknya baru saja meluncurkan aplikasi yang akan menunjang pengawasan realisasi anggaran. Aplikasi yang bernama Tepra Secepat Mobil (sistem informasi cepat untuk evaluasi dan pengawasan realisasi anggaran berbasis mobile app). Aplikasi itu dibuat untuk mempercepat dan mempermudah mengetahui perkembangan informasi dan data tentang sarapan atau pelaksanaan program proyek secara lokal.

Meski begitu, mengingat saat ini sudah memasuki November, Isran mengingatkan agar para OPD yang serapan anggaran masih rendah bisa bergegas. Sebab, waktu untuk menyelesaikan program tidak tersisa banyak.

Apalagi, dari evaluasi yang dilakukan Tepra Kaltim, masih ada OPD yang baru siap-siap untuk lelang atau tender. Mengingat, waktu yang sudah semakin sempit, maka untuk lelang atau tender yang bersifat proyek fisik, menurut Isran, lebih baik tidak usah dilanjutkan.

Isran bersyukur karena capaian realisasi anggaran di Kaltim berada di atas rata-rata nasional. “Selain permasalahan faktor internal atau eksternal juga masalah refocusing anggaran sebab Covid-19. Diperlukan langkah-langkah percepatan realisasi anggaran,” tegasnya. Diketahui, serapan anggaran untuk rata-rata nasional sebesar 47,36 persen.

Sementara itu, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan perlambatan ekonomi, tingginya realisasi anggaran akan sangat berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat. Semakin banyak uang yang dibelanjakan pemerintah, perputaran uang di masyarakat semakin banyak. Hal itu akan berdampak pada ekonomi yang terus menggeliat. (nyc/rom/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X