PROKAL.CO,
Pengusaha pariwisata menyambut baik stimulus yang diberikan pemerintah kepada dunia penerbangan. Diskon tiket pesawat yang hadir hingga akhir tahun diyakini akan menggairahkan sektor tersebut.
SAMARINDA- Masuknya virus corona (Covid-19) ke Tanah Air memberi dampak yang luar biasa bagi industri pariwisata. Mulai dari agen travel konvensional, perhotelan, objek wisata, pusat oleh-oleh, kuliner sampai turunannya mengalami penurunan kinerja yang signifikan. Bahkan maskapai penerbangan juga kena dampak luar biasa. Tiket murah diharapkan jadi momen bangkit.
Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) 71 Kaltim, I Gusti Bagus Putra mengatakan, saat ini pariwisata terbagi menjadi dua sisi. Ada pelancong yang sedang menahan liburan karena menunggu vaksin dan masih takut bepergian. Tapi, ada juga pelancong yang sudah bepergian namun tetap menjaga protokol kesehatan.
“Untuk meyakinkan wisatawan, destinasi wisata serta hotel dan restoran di Kaltim sudah melakukan protokol kesehatan yang ditunjang dengan beberapa kali pelatihan,” jelasnya, Minggu (1/11). Pemerintah juga memberikan bantuan kepada industri pariwisata di Indonesia sebesar Rp 3,3 triliun. Dari dana itu, dua daerah di Kaltim mendapatkannya, Berau Rp 5 miliar dan Samarinda Rp 15 miliar.
Bantuan itu diperuntukkan bagi hotel dan restoran. Dari bantuan itu timbul lagi geliat pariwisata lokal. Sehingga, pihaknya optimistis geliat pariwisata akan terus berlanjut. “Kami melihat geliat wisata sudah ada tandanya. Dibukanya seluruh tempat wisata disambut baik oleh airline yang memberikan banyak harga promo. Tiket pesawat yang murah ini menjadi motor penggerak pariwisata,” ungkapnya.
Pihaknya juga yakin pariwisata tetap jalan hingga akhir tahun. Diimbangi juga dengan libur panjang pada Desember nanti. Sehingga tanda-tanda pergerakan wisata makin jelas. Hal itu juga membuat Asita 71 memberanikan diri membuat Mahakam Travel Mart (MTM) II pada 22-24 November 2020 di Swiss-Belhotel Borneo. Kegiatan ini merupakan kelanjutan MTM I yang dilaksanakan Maret 2019 lalu.