KAPITAL Makin Pede dengan Karya

- Senin, 2 November 2020 | 10:18 WIB

Berkiprah selama hampir 16 tahun, melambungkan nama mereka hingga kancah internasional. KAPITAL, band metal asal Kota Raja masih mampu mempertahankan eksistensinya.

 

DIGAWANGI Akbar Haka, Arie Wardhana, dan Erwin Saputra, KAPITAL telah terjun di dunia musik sejak 2004 silam. Pasang surut tak luput dialami band asal Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar). Mulai rombak pasang personel hingga banyaknya kontra atas musik yang mereka mainkan.

Namun, optimisme mengantarkan band ini hingga ke panggung internasional. KAPITAL bahkan berhasil masuk nominasi AMI Awards pada 2015 lalu, dengan album Teror dari Belantara. Di tahun ini, mereka kembali berada di daftar nominasi AMI Awards ke-23.

Pada masa pandemi, beberapa jadwal harus ditanggalkan. Di antaranya, rencana keberangkatan ke Taiwan dan Jepang. Meski sudah banyak pencapaian yang dibuat, sang vokalis, Akbar Haka menyebut, tidak menyangka musik metal dari Bumi Etam bisa mendunia seperti saat ini. “Ya masih enggak nyangka aja, kalau musik yang kita buat dulunya sedikit yang menerima, sekarang malah banyak peminat,” ungkapnya.

Walau diakuinya, sampai saat ini banyak pihak yang kontra dengan musik mereka. Namun, Akbar berujar, ia dan sejawatnya tak terlalu memedulikan lagi. Salah satu lagu yang juga berhasil membuat penggemarnya berdecak kagum yakni Mantra. Lagu yang bertajuk sama dengan albumnya ini dirilis Oktober 2019. Keunikan single itu adalah terselip mantra-mantra asli Kutai Kartanegara. Yang dibantu para ketua adat, saat pagelaran budaya Erau di Tenggarong.

Pria 38 tahun itu menuturkan, lagu Mantra sebenarnya bercerita tentang protes terhadap keadilan yang tidak didapatkan Kukar. Padahal, Kukar menjadi salah satu daerah penyumbang devisa terbesar untuk negara. Namun, infrastruktur kala itu masih sangat mengkhawatirkan. Lagu ini ditulis sebelum adanya rencana pemindahan IKN ke Kaltim.

Selama pandemi, vokalis band KAPITAL dan rekannya sangat minim bertemu. Namun, hal itu bukan hal baru. Sejak dulu mereka memang jarang berkumpul bersama. Latihan pun bahkan hanya saat akan manggung.

Awal Oktober lalu, KAPITAL baru saya menyelesaikan shooting untuk video klip Pekat Hitam. Yang merupakan single keempat dari album Mantra. Lagu itu ternyata sebuah lagu cinta, mengisahkan seseorang yang gagal move on.

Selanjutnya, KAPITAL memiliki target utama pengen bikin pertunjukan teatrikal. Di mana sebuah panggung yang berkonsep penuh seni budaya seni budaya. Dengan nuansa pepohonan kering, ada penari, dan berbau etnik. Rencananya disiarkan secara digital atau biasa disebut panggung online.

Selain itu, ke depan dia dan rekannya akan berusaha untuk bertahan. Dengan selalu merasa KAPITAL adalah rumah mereka. Yang harus bisa mereka bangun. “Di 16 tahun karier kami ini, semoga bisa sampai 20 tahun,” harapnya.

Ia berpesan, untuk membuat sebuah band, harus mengutamakan kekeluargaan. Menurutnya, tidak akan bisa panjang perjalanan jika tak ada rasa itu. Kata dia, jadikan band sebagai sebuah brand. Jangan merasa sombong dengan teman satu daerah. Setiap band yang sukses harus membangun fondasi di tempat asal. Biasakan band dicintai dan didukung teman-teman satu daerah. Terakhir, jangan takut salah. (*/okt/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X