Balikpapan Mulai Simulasi Sekolah Tatap Muka

- Sabtu, 31 Oktober 2020 | 13:04 WIB
-ilustrasi
-ilustrasi

BALIKPAPAN–Pembelajaran tatap muka di Balikpapan akan kembali digelar. Namun, tidak semua sekolah diberi izin. Pada tahap awal, hanya sekolah di Kelurahan Teritip (Balikpapan Timur) dan Kelurahan Kariangau (Balikpapan Barat). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan beralasan, kasus penyebaran Covid-19 di dua kelurahan itu terendah di Balikpapan.

Dalam waktu dekat, pemerintah akan melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah.  Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin menuturkan, dua kelurahan tersebut masuk tahap awal simulasi pembelajaran tatap muka. Rencana ini bermula karena banyak masyarakat yang sudah lama menantikan pembelajaran tatap muka di sekolah. Akan tetapi, sesuai pedoman keputusan bersama empat menteri beberapa waktu lalu, kegiatan belajar tatap muka di sekolah selama pandemi dapat dilakukan dengan beberapa catatan.

Salah satunya, jika suatu wilayah berada di zona hijau dan zona kuning pandemi Covid-19. "Hingga pekan ini, Balikpapan masih berada di zona oranye berdasarkan analisis Satgas Nasional. Karena itu, kami melakukan persiapan dengan melakukan simulasi belajar tatap muka di wilayah kelurahan yang memiliki kasus rendah atau sudah kuning," katanya dalam keterangan resminya kemarin. Dari hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan, Kelurahan Tertitip dan Kariangau dilaporkan memiliki angka kasus Covid-19 terendah.

Dari sebaran kasus Covid-19 di seluruh kelurahan yang jumlahnya ada 34, hingga Jumat (30/10), Kelurahan Teritip hanya memiliki satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara Kelurahan Kariangau memiliki dua kasus terkonfirmasi positif. “Sehingga kedua kelurahan tersebut yang dipilih untuk melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah,” ujar Muhaimin.

Dia melanjutkan, tahap awal ini, sekolah jenjang SMP yang akan melaksanakan simulasi. Mengingat para siswa SMP berada pada usia yang relatif lebih dewasa dan dapat berperan lebih aktif menjaga protokol kesehatan penyebaran Covid-19.

"Hingga pekan ini, kami masih melakukan pendataan agar syarat simulasi pembelajaran dapat terpenuhi. Yaitu 90 persen siswa, guru yang mengajar, dan pegawai di sekolah tersebut berasal dari kelurahan yang sama. Hal ini untuk mencegah potensi penularan Covid-19 sewaktu-waktu," ungkap mantan kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) Balikpapan ini.

Nantinya, jika syarat telah terpenuhi, sekolah di kelurahan tersebut dapat melaksanakan simulasi. Dengan proses pembelajaran 50 persen tatap muka dan 50 persen daring. Kemudian setiap kelas nantinya diisi maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan atau kelas. Selain itu, penerapan protokol kesehatan bagi siswa, guru, dan pegawai di sekolah.  

"Saat ini kami masih membahas di internal, sekolah mana saja yang memenuhi syarat. Jika sudah selesai, kami akan melaporkan kepada pak wali kota sebagai ketua Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan terlebih dahulu," ucap dia. Muhaimin menjelaskan, tujuan lain simulasi ini adalah memotivasi kelurahan lainnya agar dapat menekan kasus Covid-19 di wilayahnya. Sehingga berdampak dengan dibukanya kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah yang ada di kelurahan tersebut.

"Jika kelurahan lain ingin sekolah di wilayahnya kembali aktif, masyarakat harus bersama-sama menerapkan protokol kesehatan. Mencegah penularan Covid-19, agar anak-anak bisa kembali bersekolah," harap dia. Sementara itu, Wali Kota Balikpapan meminta seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Dia berharap vaksin Covid-19 bisa segera diwujudkan dalam waktu dekat. “Mari kita bahu-membahu, seraya berdoa kepada Allah SWT agar cobaan dan bencana ini segera berakhir. Karena kurang lebih 6 bulan, kita berjuang bahu-membahu. Lebih-lebih tenaga kesehatan kita yang berada di garda terdepan,” ucapnya.

Hingga kemarin, sudah ada 3.825 kasus pasien positif Covid-19 di Balikpapan. Dengan jumlah pasien yang dirawat 119 orang. Kasus konfirmasi isolasi mandiri sebanyak 315 orang. Sementara jumlah pasien sembuh 3.172 orang. Adapun pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia ada 219 orang.

Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan ini pun berterima kasih kepada seluruh rumah sakit di Balikpapan. Setidaknya ada delapan rumah sakit yang menangani pasien Covid-19. Dengan rumah sakit rujukan utama Rumah Sakit Umum Daerah Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan. “Ada Rumah Sakit Beriman (RSUD Balikpapan), Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit Hermina, Rumah Sakit Bhayangkara, Rumah Sakit dr Hardjanto (RS Tentara), Rumah Sakit Pertamina, dan Rumah Sakit Restu Ibu. Semuanya menangani Covid-19,” tandasnya. (kip/riz/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X