TIDAK akan ada kompetisi hingga akhir 2020. Itu setelah anggota Exco PSSI menggelar emergency meeting circular baru-baru ini. Kompetisi balbalan Tanah Air baru akan dihelat kembali awal 2021.
Imbas keputusan tersebut adalah persoalan kontrak pemain dan pelatih di klub masing-masing. Mitra Kukar misalnya, tim asal Tenggarong itu sejak awal hanya mengikat pemain hingga akhir kompetisi. Dengan opsi perpanjangan tentunya.
Yang menjadi masalah, kompetisi 2020 sudah benar-benar berakhir. Lantas bagaimana dengan nasib kontrak mereka? Menanggapi hal itu, Asisten Manajer Mitra Kukar Nor Alam belum berani berkomentar lebih dalam.
Saat ini Alam menyebut manajemen Naga Mekes masih wait and see. “Soal itu (status pemain) kami belum berpikir ke arah sana. Karena kami masih menunggu keputusan resmi dari PSSI. Setelah itu, baru kita bisa ambil langkah berikutnya,” ucap ayah dua anak tersebut.
Terpisah, pelatih fisik Mitra Kukar Budi Kurnia mengaku kecewa lantaran kompetisi tidak jadi digulirkan November. Sebagai pelatih yang berpenghasilan dari sepak bola, eks pelatih fisik Persis Solo itu tak memungkiri saat ini waswas dengan masa depannya di Naga Mekes.
“Semoga manajemen tetap memberikan gaji kepada kami meski hanya 25 persen. Namun, semua kembali ke pemilik klub yang punya wewenang. Kita berdoa yang terbaik saja,” tutur pelatih asal Garut itu.
Sementara itu, gelandang Mitra Kukar Hermansyah Mukhlis mengaku pasrah dengan statusnya setelah kompetisi 2020 berakhir. “Kalau soal keinginan, pasti saya mau tetap digaji sampai kompetisi baru bergulir. Namun, keputusan ada di manajemen. Semoga ada jalan terbaik untuk semua,” tukas eks PSBS Biak itu. (don/ndy/k16)