Samarinda Belum Belajar Tatap Muka, Daring Tetap Utama, Sampai Kapan Sih...??

- Jumat, 30 Oktober 2020 | 12:53 WIB
KESULITAN: Anak-anak di kawasan Samarinda Utara harus mencari internet hingga ke kawasan yang lebih tinggi di jalur pertambangan dan perkebunan.
KESULITAN: Anak-anak di kawasan Samarinda Utara harus mencari internet hingga ke kawasan yang lebih tinggi di jalur pertambangan dan perkebunan.

SAMARINDA – Berbulan-bulan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) belum bisa tertangani. Penyebarannya masih terus terjadi. Meski beberapa aktivitas perlahan normal, skema pendidikan masih menerapkan kegiatan belajar-mengajar (KBM) sistem dalam jaringan (daring), alias online.

KBM secara langsung bisa dilakukan hanya untuk wilayah zona hijau atau kuning. Sementara yang masih berada di zona oranye dan merah mau tak mau mengikuti skema pembelajaran daring. "Belum (tatap muka) boleh, kecuali zona hijau atau kuning," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda Asli Nuryadin. Namun, meski pembelajaran daring sudah berjalan sekitar tujuh bulan, pelbagai permasalahan dihadapi. Blank spot atau daerah tanpa jaringan internet menjadi salah satu permasalahan yang benar-benar diperhatikan. Wilayah pinggiran ibu kota Kaltim rupanya masih ada yang belum terjamah jaringan internet.

Selain itu, dari data dihimpun Disdik Samarinda, 6,7 persen atau sekitar enam ribu siswa tak memiliki smartphone sebagai penunjang pembelajaran jarak jauh. Tentu saja permasalahan tersebut harus ditemukan solusinya untuk mengoptimalkan KBM. Dua permasalahan klasik tersebut sejatinya telah disampaikan ke Disdik Samarinda, hanya belum ada realisasi. Proses pembelajaran peserta didik jadi terganggu.

"Sudah saya sampaikan. Namun, selama tiga bulan ini pasti sudah berkurang, mungkin sekitar 2.000 aja lagi. Tapi harus diverifikasi dulu," jelasnya. Tak hanya permasalahan gawai, blank spot juga telah disampaikannya. Sayang, nasibnya sama dengan permasalahan gawai. Belum ada tindak lanjut dari Pemkot Samarinda. "Setidaknya di pemerintah bisa bekerja sama dengan pihak provider untuk memberikan layanan wifi di sekolah. Selain untuk memperkuat jaringan, hal itu untuk memberikan layanan jaringan ke peserta didik yang belum mendapatkan bantuan kuota," kuncinya. (*/dad/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X