Libur Panjang ke Kepulauan Derawan, Belum Ada Peningkatan Wisatawan

- Jumat, 30 Oktober 2020 | 12:40 WIB
IKUTI PROTOKOL: Pemeriksaan protokol kesehatan sebelum memasuki wilayah kepulauan Derawan.
IKUTI PROTOKOL: Pemeriksaan protokol kesehatan sebelum memasuki wilayah kepulauan Derawan.

MARATUA ­– Beberapa pekan terakhir, perairan Kabupaten Berau terjadi peningkatan gelombang tinggi yang disertai angin kencang akibat peristiwa alam La Nina yang terjadi di Indonesia. 

Salah satunya di Kecamatan Maratua. Camat Maratua Marsudi saat dikonfirmasi awak media ini, Kamis (29/10), akibat cuaca buruk pada libur panjang atau cuti bersama yang dimulai sejak (28/10), belum ada peningkatan wisatawan yang cukup signifikan.

"Sejak kemarin memang sudah ada beberapa pengunjung yang masuk ke Pulau Maratua, tapi jumlahnya belum begitu banyak," ungkapnya.

Meski belum ada peningkatan pengunjung yang cukup tinggi, berdasar daftar pengunjung, Pulau Maratua telah kedatangan beberapa tamu dari luar seperti Jakarta, Pulau Jawa, dan regional Kalimantan. "Kalau kami prediksi biasanya kalau cuaca baik, hari kedua libur panjang itu rata-rata penginapan sudah penuh. Selain pengunjung dari luar Berau, pengunjung lokal Berau memadati penginapan biasanya. Namun, khusus pengunjung lokal juga belum banyak yang datang," paparnya.

Dalam menjaga keselamatan pengunjung di tengah fenomena La Nina, pihaknya secara rutin berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan pihak BMKG, agar dapat memberikan informasi tentang prakiraan cuaca mingguan dan harian. "Biasanya juga ada rilis resmi dari BMKG," sebunya.

Selain itu, adanya informasi dari masing-masing motoris speedboat terkait kondisi ombak dan kondisi cuaca yang diteruskan ke pengunjung juga menjadi informasi, sehingga pengunjung dapat menunda perjalanan ke Pulau Maratua, baik pagi ke sore maupun di hari berikutnya.

Untuk itu, Marsudi mengimbau kepada seluruh wisatawan ataupun warga Kecamatan Maratua yang hendak melakukan aktivitas di sekitar perairan Maratua dapat memerhatikan informasi terkait cuaca yang ada, sehingga tidak terjadi hal-hal di luar kendali dan aktivitas wisatawan tetap aman dan terkendali.

Selain itu, untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 dengan sistem satu pintu yang diterapkan pemerintah Kecamatan Maratua, baik itu pengunjung ataupun warga untuk memasuki Pulau Maratua, diharapkan mampu mengontrol dan mencegah penyebaran virus di Kecamatan Maratua.

"Khusus pengunjung dan warga, kami juga wajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan," tutupnya. (*/uga/rdh/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X