Terkonfirmasi Covid-19, Dokter Spesialis THT Balikpapan Wafat

- Jumat, 30 Oktober 2020 | 12:13 WIB
Tenaga medis, karyawan dan pengunjung serta kerabat almarhum dr Djailani memanjatkan doa setelah menggelar salat jenazah di jalaman parkir RSKD Balikpapan.
Tenaga medis, karyawan dan pengunjung serta kerabat almarhum dr Djailani memanjatkan doa setelah menggelar salat jenazah di jalaman parkir RSKD Balikpapan.

BALIKPAPAN–Covid-19 kembali merenggut tenaga medis di Balikpapan. Spesialis telinga, hidung, tenggorokan, serta kepala dan leher dr Djailani harus menyerah melawan virus corona. Dokter yang biasa bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) dan Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan meninggal dunia Kamis (29/10) sekira pukul 18.25 Wita.

Sebelumnya, dr Djailani berjuang mengalahkan Covid-19 yang menjangkitinya sejak 3 Oktober lalu. Direktur RSKD Balikpapan dr Edy Iskandar menuturkan, sejak dr Djailani terkonfirmasi positif Covid-19, almarhum langsung menjalani perawatan intensif di Intensive Care Unit (ICU) pada 3 Oktober.

“Beliau memang ada comorbid hipertensi. Dan pernah ada riwayat strok, tiga tahun yang lalu. Kalau yang sekarang hipertensi yang memperburuk kondisi kesehatannya,” katanya kepada Kaltim Post kemarin. Menurut dia, dr Djailani adalah seorang dokter pejuang. Walau mengetahui banyak risiko di bidang THT dalam menangani pasien Covid-19, almarhum tetap ikhlas memberikan pelayanan. “Terakhir beliau ditugaskan bulan September lalu. Untuk memeriksa MCU (medical check-up) kepada calon kepala daerah. Beberapa hari setelah itu, beliau terindikasi positif Covid-19,” ungkapnya.

Edy melanjutkan, dr Djailani telah berkarier sebagai dokter PNS di RSKD Balikpapan pada 2005. Kariernya dimulai sebagai dokter umum sampai menyelesaikan pendidikan dokter spesialis THT. Setelah diketahui terkonfirmasi positif Covid-19, pihaknya melakukan tracing terhadap istrinya, YT (50) dan anak-anaknya.

Hasilnya, YT juga terkonfirmasi positif Covid-19. Akan tetapi, karena daya tahan tubuhnya cukup baik, maka dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG). “Cukup menjalani isolasi di rumah. Dan semua anak-anaknya negatif. Sampai sekarang kondisi istrinya baik. Dalam masa penyembuhan setelah menjalani isolasi dua minggu,” katanya.

Tadi malam, jenazah dr Djailani dilepas di halaman parkir RSKD Balikpapan sekira pukul 22.00 Wita. Selanjutnya, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Km 15 Balikpapan Utara. Meninggalnya dokter spesialis berusia 54 tahun ini, menambah deretan tenaga medis Balikpapan yang gugur melawan Covid-19 sejak tujuh bulan terakhir ini. Sebelumnya ada dr Sriyono (kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan pelaksana tugas Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit di Dinas Kesehatan Balikpapan).

Almarhum wafat pada 19 Agustus 2020. Selanjutnya, perawat yang bertugas di Instalasi Anastesi RSKD Balikpapan, Dadang Hari Santoso wafat pada 2 September 2020. Saat ini, masih ada tenaga medis di RSKD Balikpapan yang masih menjalani karantina karena terpapar Covid-19. “Kalau dokter enggak ada. Yang ada empat perawat yang menjalani isolasi,” kata Edy.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Balikpapan dr Drajat Witjaksono yang turut hadir dalam pelepasan jenazah menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalkan dr Djailani. Dia menyebut, almarhum sudah berkiprah menjadi dokter THT selama 15 tahun. “Beliau tidak ada cacat. Oleh karena itu, terus terang kami IDI kehilangan salah satu sosok dokter. Semoga beliau husnulkhatimah. Diterima semua amal ibadahnya dan diampuni segala dosanya. Serta keluarganya, khususnya ibu Djailani (YT) kami doakan segera sembuh seperti sediakala,” doanya.

Mewakili Pemkot Balikpapan, Wali Kota Rizal Effendi turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dr Djailani. Rizal menuturkan, dr Djailani adalah dokter kedua yang meninggal karena Covid-19. Sebelumnya ada sekira 200 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan sebagian besar sudah sembuh. “Selamat jalan dr Djailani, kita semua berdoa. Insyaallah beliau husnulkhatimah. Kepada keluarga yang ditinggalkan, istri, anak dan menantu diberikan kesabaran,” ucapnya. (kip/riz/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X