Pesisir Balikpapan Tercemar Lagi, Sering Terjadi Sepanjang Pelabuhan Semayang-Bandara Sepinggan

- Jumat, 30 Oktober 2020 | 12:11 WIB
Air laut berwarna keruh dan beberapa ikan mati diduga akibat limbah di belakangan lahan pembangunan apartemen.
Air laut berwarna keruh dan beberapa ikan mati diduga akibat limbah di belakangan lahan pembangunan apartemen.

BALIKPAPAN–Pesisir pantai Balikpapan tercemar lagi. Kali ini terjadi di belakang lahan pembangunan apartemen Sea View, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota. Pada Kamis (29/10), kawasan itu digenangi ceceran cairan berwarna cokelat. Mengakibatkan perairan menjadi keruh.

Menurut kesaksian Senen (41), salah seorang pemancing di lokasi kejadian, ceceran cairan berwarna cokelat mulai muncul sekira pukul 11.15 Wita. Adapun dia sudah berada di lokasi tersebut pada pukul 10.30 Wita. Cairan tersebut, ucap dia, diduga larut dari tengah perairan. “Tidak berbau, tapi kayak oli,” ungkap dia saat ditemui di lokasi kejadian kemarin siang.

Dari hasil pengamatan Kaltim Post di lokasi kejadian, genangan ceceran yang diduga minyak itu tidak terlalu luas. Namun, membuat pesisir laut terlihat kotor. Bahkan beberapa ikan kecil terlihat mati. Hal itu juga diamini Senen. “Banyak ikan kecil yang mati. Kayaknya lemes, mabuk. Enggak kuat,” selorohnya.

Jelang petang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan baru mengambil sampel untuk diteliti di laboratorium. Hingga tadi malam, DLH belum memberikan keterangan resmi apakah ceceran yang diambil tersebut adalah tumpahan minyak atau bukan. “Hasilnya tidak bisa cepat. Karena butuh diurai dan dicek unsur-unsurnya. Butuh waktu yang panjang,” kata Kepala DLH Balikpapan Suryanto saat dikonfirmasi kemarin.

Sayangnya, hasil pemeriksaan laboratorium itu tidak dapat melacak sumber asal ceceran tersebut, sehingga sulit menyimpulkan asal ceceran minyak yang menggenangi pesisir Balikpapan itu. Untuk memudahkan pengawasan ke depan, ucap Suryanto, pesisir Balikpapan perlu dipasang alat pantau seperti kamera pengawas (CCTV) di sepanjang pesisir pantai.

“Kami usulkan memasang CCTV di lokasi sepanjang 66 kilometer dari (Balikpapan) timur sampai ke Teluk Balikpapan. Namun, nanti diutamakan di wilayah perkotaan dulu lah. Yang sering kejadian (ceceran minyak). Dari Pelabuhan Semayang sampai Bandara Sepinggan,” kata mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Balikpapan ini. Menurut dia, panjang pesisir dari Pelabuhan Internasional Semayang hingga Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan sekira 8 kilometer.

Nantinya akan dipasangi 16 kamera CCTV dengan resolusi tinggi. Jarak antarkamera pengawas sekira 500 meter. Akan tetapi, usulan tersebut terhalang keterbatasan anggaran pada 2021. Jadi, tidak dapat dilaksanakan dalam waktu dekat. “Tapi kalau hanya dipantau (untuk ceceran) minyak, akan rugi biayanya. Makanya maksud saya, dipadukan dengan upaya pengendalian yang lain. Misalnya, pembangunan rumah tak berizin, pembuangan sampah di laut, jadi kelihatan semua,” harapnya.

Sebelumnya, kejadian ceceran minyak di pesisir pantai Balikpapan terjadi pada 8 Maret 2020. Ceceran minyak itu mencemari kawasan sepanjang Pantai Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), Pantai Kemala, Pantai Adhi Pradana dan sekitarnya. DLH yang dibantu PT Pertamina RU V melakukan pembersihan selama tiga jam. Hasilnya, terkumpul limbah B3 sebanyak 77 kantong sampah. Yang setara 513 kilogram atau 2 meter kubik.

Dalam penanganan ceceran minyak itu, PT Pertamina RU V menggunakan oil absorbent atau penyerap minyak kasar sebanyak 4 sak. Lalu absorbent atau penyerap cairan berbentuk guling sebanyak 4 bal. Setelah pembersihan dituntaskan, peninjauan lapangan kembali dilaksanakan oleh Polda Kaltim, Polairud, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), PT Pertamina RU V, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), DLH pada 9 Maret 2020. Dan masih ditemukan titik sampah di pesisir pantai yang terkontaminasi ceceran minyak. (kip/riz/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X