Pemkot Balikpapan menutup Lapangan Merdeka dan Jalan Grand City dengan alasan mencegah kerumunan. Tapi mal dibuka bebas. Pimpinan DPRD protes.
BALIKPAPAN – DPRD Balikpapan kian fokus pada penanganan Covid-19, terutama hal yang berkaitan dengan recovery ekonomi. Apalagi pemerintah daerah sempat mengeluarkan kebijakan seperti penutupan jalan dan tempat hiburan dalam kurun waktu yang cukup lama. Perekonomian turut terhambat selama beberapa bulan.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle mengungkapkan, semua yang berkaitan dengan recovery ekonomi harus dibuka kembali untuk umum. Namun, tetap memerhatikan aspek protokol kesehatan. “Kita minta semua akses recovery ekonomi dibuka lagi, baik tempat hiburan, objek wisata, restoran, dan lainnya,” tuturnya.
Karena itu dia mempertanyakan keputusan Pemkot Balikpapan kembali menutup dua fasilitas umum, Lapangan Merdeka dan jalan Grand City. Terhitung pada 24-25 Oktober dan 31 Oktober-1 November. Menurutnya pemerintah daerah tidak bisa main tutup jalan begitu saja.
“Kami rekomendasi, DPRD meminta ketegasan Pemkot Balikpapan jangan asal tutup jalan. Lihat aspek dan efeknya. Ketika itu ditutup atau tidak apa mudaratnya,” sebutnya. Padahal pemerintah daerah sudah mengumumkan berbagai kebijakan untuk kembali membuka fasilitas umum.
Misalnya penutupan jalan sudah tidak ada lagi, pembatasan jam malam telah dicabut, dan segera membuka lagi tempat hiburan malam (THM). “Ketika sudah terbuka semua tapi di satu sisi mau menutup lagi jalan, pertanyaannya apa motivasi menutup jalan dan efektivitas menekan angka penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Sabaruddin berpendapat, Pemkot Balikpapan harus memiliki alasan yang jelas saat ingin menutup akses Lapangan Merdeka dan jalan Grand City. “Apa karena di sana banyak penyebaran virus atau bagaimana harusnya ada pertimbangan khusus. Kita belum tahu alasannya dan belum ada disampaikan,” sebutnya.
Jika penutupan jalan beralasan menghindari kerumunan, menurutnya ada berbagai tempat lain juga menimbulkan keramaian. Misalnya mal, tempat hiburan, dan sebagainya yang sudah beroperasi kembali. “Apalagi ini ruangan tertutup. Berbeda dengan mereka di Lapangan Merdeka dan Grand City ruang terbuka,” imbuhnya.
Dia berpendapat, berada di ruang terbuka fasilitas umum justru jauh lebih aman dan safety daripada berkerumun di ruang tertutup. “Belum lagi mereka yang main ke dua fasilitas umum ini juga kebanyakan untuk olahraga. Manfaatnya baik bisa menambah daya imun tubuh,” pungkasnya.
Seperti diketahui, mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 pada momen libur panjang berkaitan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan libur akhir pekan. Pemkot Balikpapan memilih menutup sementara fasilitas umum Lapangan Merdeka dan jalan utama Grand City Balikpapan.
Mengingat dua lokasi ini menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan aktivitas saat libur. Terutama sering dijadikan tempat berkumpul dan beraktivitas olahraga. Keputusan ini perlu dilakukan sebagai antisipasi mencegah terjadinya kerumunan dan potensi penularan Covid-19 di Kota Beriman.
“Saya mohon pengertian masyarakat, kita ingin menata agar menghindari orang berkumpul di situ. Terutama saat libur panjang,” ucap Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi. Pemkot Balikpapan meminta masyarakat agar sebisa mungkin menghindari melakukan perjalanan.