Perbaikan Ekonomi Berlanjut Sampai Tahun Depan

- Jumat, 30 Oktober 2020 | 10:46 WIB
Di awal kuartal IV 2020, terjadi lonjakan permintaan ekspor batu bara.
Di awal kuartal IV 2020, terjadi lonjakan permintaan ekspor batu bara.

SAMARINDA- Pada pengujung tahun ini, perekonomian Kaltim diprediksi semakin baik seiring meningkatnya beberapa kinerja sektor usaha serta masifnya upaya peningkatan konsumsi. Hal ini diyakini mampu menahan perlambatan ekonomi 2020 dan terus berlanjut hingga tahun depan.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, struktur ekonomi Kaltim 46 persen masih berasal dari pertambangan batu bara. Sehingga, pertumbuhan ekonomi masih sangat bergantung pada kinerja emas hitam. Pada tahun depan, ekonomi Kaltim diprediksi akan tumbuh lebih baik, seiring kinerja pertambangan yang mengalami pertumbuhan.

“Perbaikan pertambangan sudah dimulai pada akhir tahun ini seiring banyaknya permintaan ekspor. Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik,” tuturnya, Kamis (29/10).

Tutuk menjelaskan, peningkatan kinerja ekspor ini terjadi karena membaiknya perekonomian di negara tujuan utama ekspor, seperti Tiongkok, India, dan negara Asia lainnya. Permintaan komoditas utama ekspor Kaltim seperti batu bara, LNG dan crude palm oil (CPO), akan mulai meningkat seiring dengan kebutuhan industri dan konsumsi di negara mitra dagang utama.

Selain itu, kebijakan new normal yang ditempuh oleh pemerintah dengan membuka kembali beberapa sektor ekonomi prioritas yang dianggap memiliki risiko penyebaran Covid-19 yang relatif rendah, juga akan memberikan dampak positif terhadap konsumsi masyarakat dan pemerintah. “Ini memberi perbaikan ekonomi pada akhir tahun dan berlanjut pada awal tahun depan,” tuturnya.

Dari sisi lapangan usaha, perekonomian Kaltim pada triwulan IV 2020 diperkirakan ditopang oleh membaiknya kinerja sebagian besar sektor ekonomi dibandingkan triwulan sebelumnya. Di sektor industri pengolahan, perbaikan kinerja diprediksi akan didorong oleh kenaikan permintaan CPO baik di domestik maupun di luar negeri.

Kenaikan permintaan domestik didorong oleh implementasi kebijakan B30, sementara kenaikan permintaan di luar negeri didorong oleh kinerja konsumsi dunia yang kembali meningkat. Selanjutnya, pada triwulan IV 2020 juga bertepatan dengan momentum libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru yang secara historis akan meningkatkan kinerja ekonomi di sektor tersier.

Tak hanya itu, kinerja sektor pertambangan juga akan tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal itu sejalan dengan permintaan dunia yang terus membaik, sehingga mampu mendorong peningkatan produksi pertambangan batu bara.

Dengan berlanjutnya investasi-investasi yang sempat tertunda, terutama di industri pengolahan yang mampu meningkatkan kapasitas produksi. Sehingga, ekonomi tahun depan bisa tumbuh jauh lebih baik. Apalagi berdasarkan survei konsumen BI Kaltim Oktober 2020, menunjukkan indeks keyakinan konsumen sudah melewati titik terendahnya, meskipun belum mencapai level optimistis.

“Hal itu juga menandakan ada gairah positif untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X