Minat IPO Mulai Tumbuh di Kaltim

- Kamis, 29 Oktober 2020 | 12:51 WIB
Perusahaan di Kaltim mulai memanfaatkan pasar saham untuk mengembangkan bisnis. Saat ini sudah ada lima emiten perusahaan lokal yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan di Kaltim mulai memanfaatkan pasar saham untuk mengembangkan bisnis. Saat ini sudah ada lima emiten perusahaan lokal yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

BALIKPAPAN- Perusahaan di Kaltim mulai memanfaatkan pasar saham untuk mengembangkan bisnis. Saat ini sudah ada lima emiten perusahaan lokal yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kepala BEI Balikpapan Dinda Amaliya mengatakan, baru-baru ini ada dua perusahaan di Kaltim yang resmi masuk pasar modal. Total ada lima perusahaan yang sudah initial public offering (IPO). Yakni Perdana Karya Perkasa (kode: PKPK) berdomisili di Samarinda, Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS) di Muara Pahu Kutai Barat, Pradiksi Gunatama (PGUN) di Paser. Kemudian Karya Bersama Anugerah (KBAG) dan Transkon Jaya (TRJA). Keduanya merupakan perusahaan yang berdomisili di Balikpapan.

“Jumlah perusahaan yang berminat masuk ke pasar modal melalui IPO pada tahun ini bertambah. Ada cukup peningkatan untuk perusahaan yang listing di BEI. Bahkan di masa pandemi ini ada dua emiten asal Balikpapan yang mencatatkan sahamnya di BEI,” katanya.

Dari kelima emiten tersebut, yang berkantor pusat di Kaltim hanya tiga perusahaan. Yaitu PKPK yang IPO pada 11 Juli 2007, kemudian KBAG tercatat IPO pada 8 April 2020 dan TRJA terdata menjadi IPO pada 27 Agustus 2020.

Pihaknya terus melakukan pendampingan dan memberikan informasi yang dibutuhkan. “Selain itu, sosialisasi go public baik dalam one on one meeting. Seminar atau workshop masih akan terus kita galakkan utamanya setelah kita memiliki beberapa perusahaan yang sudah IPO dari Kaltim atau Balikpapan,” katanya.

Dinda membeberkan, banyak pelaku usaha yang belum go public karena tidak tahu pendanaan yang bisa dilakukan melalui pasar modal. “Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kami. Menyosialisasikannya cukup sulit. Untuk orang pribadi saja membutuhkan waktu lama. Tahun lalu, kami sebetulnya fokus menawarkan IPO untuk perusahaan di Kaltim. Tetapi, hasilnya masih nihil,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, keuntungannya yang didapat dalam IPO selain pendanaan modal juga dapat meningkatkan kepercayaan dari stakeholder terhadap perusahaan dan produknya. IPO di bursa efek membantu memudahkan akses pembiayaan lain. Jika, IPO-nya adalah saham maka yang bertambah rasio modal bukan utang.

Selain itu, keterbukaan informasi mengakibatkan perusahaan dan manajemen bisa bekerja lebih profesional. Hasil yang didapat pun maksimal.

Senior Manager Potential Development 2 BEI Bima Ruditya Surya menambahkan, momentum IKN bisa mendorong IPO perusahaan lokal. Karena untuk memuluskan pembangunan IKN butuh modal. IPO menjadi alternatif pendanaan. “Untuk itu, kami sekarang rutin menggelar sosialisasi IPO ini. Memberikan pemahaman. Tidak hanya investor pasar modal, namun perusahaan juga,” ucapnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X