Ciptakan Inkubator Pengusaha Muda

- Rabu, 28 Oktober 2020 | 16:51 WIB
Yusuf Hadi Muslim
Yusuf Hadi Muslim

92 tahun lalu, dalam Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928, pemuda berikrar bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu; Indonesia. Dalam nuansa kekinian, sumpah itu menempa pemuda melampaui batas, menembus kebiasaan dan kelaziman. Menawarkan pemikiran baru, salah satunya model bisnis di era digitalisasi.

 

Mimpinya adalah ingin membangun kampung yang memiliki ketahanan pangan dan ekonomi secara mandiri. Perlahan tapi pasti, Yusuf Hadi Muslim mewujudkannya. Terjun ke dunia bisnis sejak 2007, lika-liku dan pengalaman membuatnya ingin bisa berbuat lebih. Saat kuliah di Bandung, pria yang karib disapa Iyus itu dan dua temannya bertekad menjalani bisnis.

Saat itu, informasi mengenai dunia usaha banyak bertebaran. Modal keyakinan, tiga sekawan itu meminjam uang ke bank. “Nominalnya enggak sedikit, kami bertiga gadai ini itu dan terkumpul Rp 700 juta untuk mulai usaha bengkel bubut. Usahanya jalan? Ya jalan. Bagus sekali. Bangkrutnya karena enggak bisa manajemen keuangan dengan baik, jelek sekali. Saat jatuh tempo, uangnya sudah habis kami pakai liburan,” kenangnya lalu terkekeh.

Pada dasarnya tidak gampang menyerah, jenis bisnis lain dicoba. Termasuk dunia kuliner. Dia pun mulai paham bagaimana mengelola usaha. Hingga pada 2013, Sinergi Receh terbentuk. Merupakan wadah bagi para pengusaha atau UMKM untuk upgrade skill. Dia tak ingin sukses sendiri. Berawal dari Bandung, hingga Jakarta. Kini merambah Kota Tepian. Fokus dan targetnya yakni menggandeng usaha-usaha kecil. Kemudian bersinergi, membuka jenis usaha baru. Seiring waktu, lahir pula Ruang Bisnis pada 2015 lalu.

Inkubator bagi anak muda untuk memulai usaha. Berangkat dari pengalaman Iyus semasa muda dulu. Tak ingin anak muda meminjam uang untuk modal. Oleh sebab itu, dia menciptakan wadah penggemblengan pengusaha muda, termasuk menyediakan modal. “Ada sekitar 374 pengusaha yang tergabung di dalam Sinergi Receh. Nah, dari laba mereka disisihkan 10 persen untuk pengembangan anak-anak Ruang Bisnis. Kami modalin dari hasil teman-teman di Sinergi Receh,” tutur pria kelahiran 1989 itu.

Di Samarinda, peminat Ruang Bisnis membeludak. “Volume pertama itu ada 400-an peserta. Dari serangkaian tes dan seleksi yang terpilih ada 12 grup, 80-an orang. Sebenarnya kita mau semua, hanya tenaga kami juga terbatas termasuk mentornya,” lanjut Iyus. Kini sudah volume empat. Lulusan Ruang Bisnis yang sukses, sesuai dengan target laba dan manajemen yang baik, mendapat modal tambahan Rp 15 juta.

“Dari 12 grup, seiring waktu tersisih, sekitar 1-2 grup setiap volume yang sukses dan benar-benar punya usaha sekarang. Mereka otomatis tergabung ke Sinergi Receh,” jelasnya. Mendirikan Sinergi Receh dan Ruang Bisnis, tidak lain tujuannya adalah menciptakan ekosistem. Menjadikan wirausaha atau bisnis sebagai mesin sedekah. Memberdayakan masyarakat, oleh sebab itu fokus Iyus adalah pedagang kaki lima.

“Kita sering dengar pengotak-ngotakan anak muda sini dan Jawa misal. Sebenarnya itu tidak ada. Semua anak muda punya kemampuan sama. Saya lihat anak muda Samarinda kreatif kok, cuma memang butuh wadah. Sehingga bisa mereka salurkan, bisa mereka berkreasi,” paparnya. Menurutnya, akan lebih baik jika ada koordinasi antara pemerintah dan pelaku usaha. Sehingga wadah-wadah pemberdayaan anak muda bisa lebih banyak.

“Ya selama saya bisa lakukan, ya lakukan saja dulu. Tidak harus menunggu dan nanti-nanti,” kata Iyus. Ada setidaknya 12 bisnis kuliner, tiga bengkel bubut, dan satu usaha pencucian mobil yang dia punya. “Di Samarinda dan Bandung. Di Bali juga ada,” ujarnya. Dia ingin berwirausaha dapat benar-benar menyejahterakan masyarakat. Dengan ilmu manajerial tepat.

Selama pandemi, dia justru jeli melihat peluang bisnis. Membangun gerobak-gerobak kecil, menjangkau masyarakat. Termasuk membangun kebun dan budidaya ikan air tawar.

Merupakan bagian dari salah satu mimpinya membangun ekosistem atau kampung mandiri. Sehingga dia tidak hanya berbisnis untuk dirinya, namun juga menularkan semangat. Sinergi Receh dan Ruang Bisnis yang dia bangun, ibarat lingkaran yang tak putus. Saling memberi dan diberi, bersinergi juga berbagi. (rdm/riz/k15)

 

 Yusuf Hadi Muslim

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X