Jerinx Pilih Kata Kacung agar Menarik Perhatian

- Rabu, 28 Oktober 2020 | 16:32 WIB
PERTAHANKAN DIRI: Jerinx saat memberikan keterangan di muka sidang, PN Denpasar. FT AGUNG BAYU
PERTAHANKAN DIRI: Jerinx saat memberikan keterangan di muka sidang, PN Denpasar. FT AGUNG BAYU

DENPASAR, – Personel band SID, I Gede Ari Astina alias Jerinx mengungkapkan alasannya memposting 'IDI Kacung WHO' di akun IG-nya. Pentolan grup band SID itu menyatakan postingan itu sebagai ekspresi, respons dia pada masyarakat yang terdampak korona. Ada ibu-ibu yang dia baca di media masa menjadi korban prosedur rapid test. Ada pula warga yang mengeluhkan mahalnya tarif rapid test serta keluhan lain terkait penanganan pasien covid 19.

Bahkan seperti dilansir  BALI EXPRESS Jerinx menduga adanya konspirasi antara tim kesehatan, politikus dan lainnya dalam kasus korona ini. Keterangan ini disampaikan Jerinx di hadapan majelis hakim PN Denpasar pimpinan IA Adnya Dewi pada sidang lanjutan, Selasa (27/10) di PN Denpasar dengan agenda pemeriksaan terdakwa. "Saya sempat sampaikan keluhan ini ke dokter Tirta. Kami diskusi dan debat di instagram sebelum saya ditangkap," aku Jerinx yang didampingi penasihat hukumnya, Wayan Gendo Suardana dkk.

Jaksa Otong Hendra Rahayu sempat mempertanyakan dampak dan reaksi dari postingan itu pada Jerinx . Dengan gaya bicara blak-blakan, suami Nora Alexandra itu mengaku sadar akan reaksi dari postingannya. Dia mengaku memang menginginkan adanya tanggapan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Sayangnya, IDI tidak menanggapi dengan mengajak diskusi malah melaporkannya ke polisi. "Saya pakai diksi kacung agar ada perhatian," ujar Jerinx.

Jerinx menegaskan lagi, postingannya itu menyuarakan korban karena rapid test. Sebab, beberapa pihak masih meragukan validitas rapid test untuk mengetahui penularan virus, seperti persatuan rumah sakit seluruh Indonesia dan asosiasi dokter patologi klinis yang memeriksa bakteri ataupun kuman

"Validitas rapid test ditolak, sementara korban sudah banyak bergelimpangan. Itu yang saya suarakan," tegas Jerinx.

Dari sidang selama dua jam lebih itu, baik majelis hakim maupun jaksa mengulangi kata kacung. Kata itu kembali dijelaskan Jerinx dimaknai sebagai pelayan yang tunduk pada perintah atasan. Ada dua kondisi kewajiban etis dari dokter untuk mengutamakan pasien diselamatkan agar sehat.

 "Ternyata dokter tunduk pada SOP fasilitas kesehatan, tunduk pada satgas, dapat arahan dari Kemenkes, kemenkes tunduk klinikal manajemen Covid oleh WHO, jadi ada korelasi disini,"Jelas Jerinx. Semestinya dokter itu sambung Jerinx bisa memberi opini mengutamakan pasien. “Tetapi dia tunduk, padahal nasib pasien di tangannya, nah inilah kacung,” tukas Jerinx. Sidang dilanjutkan minggu depan dengan agenda tuntutan jaksa. (har/aim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X