Dua Tahun Belum Terbayar, Askab PSSI Utang Rp 91 Juta Peninggalan Pra-Porprov

- Rabu, 28 Oktober 2020 | 12:20 WIB
Utang yang ditanggung Askab PSSI Paser, diduga karena kurang terbangunnya komunikasi dan koordinasi, sehingga utang tersebut belum terbayar.
Utang yang ditanggung Askab PSSI Paser, diduga karena kurang terbangunnya komunikasi dan koordinasi, sehingga utang tersebut belum terbayar.

Utang yang ditanggung Askab PSSI Paser, diduga karena kurang terbangunnya komunikasi dan koordinasi, sehingga utang tersebut belum terbayar.

 

TANA PASER - Agenda Pra-Porprov tahun 2018 lalu ternyata masih menyisakan masalah. Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Paser punya utang sebesar Rp 91 juta kepada pihak ketiga dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

Ketua Askab PSSI Paser Jumriansyah Talib mengatakan, utang tersebut seharusnya bisa dibayarkan pada APBD 2018 melalui KONI Paser. Namun, hingga kini tidak kunjung selesai. "Kita harap DPRD dan Pemkab Paser bisa mengatasi masalah ini," kata Jumri—sapaan akrabnya—saat rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPRD Paser, Selasa (27/10).

Menanggapi ini, Kabid Keolahragaan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Paser Syarif Rakhmadani mengatakan, Disporpar tidak ada kewenangan untuk mengganti. Ini seharusnya diselesaikan antara pengcab dan KONI. Menurutnya, jika koordinasi kedua organisasi tersebut terjalin baik, tidak akan terjadi utang seperti ini.

"Kami akan tetap carikan solusinya. Tapi tidak bisa dianggarkan di kegiatan kami. Kalau pun bisa, harus ada review dari inspektorat dulu," jelas Syarif.

Sementara, Ketua KONI Paser Toto Sumardiono mengatakan, saat proses usulan anggaran diajukan oleh PSSI Paser, kepengurusan baru belum punya surat keputusan (SK). Sehingga KONI tidak berani mencairkan usulan anggaran tersebut.

Saat Porprov 2018 di Kutai Timur, KONI Paser mengurus 30 pengcab yang tampil dengan dana Rp 2,5 miliar. Dana itu pun masih kurang dan KONI harus menombok. "Kita baru tahu kekurangan ini sekarang. Sampai hari ini kami tidak ada anggaran juga," terang Toto.

Ketua Komisi II DPRD Paser Rahmadi berharap pada APBD selanjutnya, bisa dianggarkan kekurangan pembayaran oleh Askab PSSI. Bisa juga melalui opsi mencari dukungan dana dari pihak ketiga atau CSR.

Dia juga segera memanggil lagi seluruh pimpinan dari pihak pengcab, KONI dan Disporpar. Agar di tiap tahun anggaran, semuanya selaras dan tidak ada perbedaan visi misi untuk olahraga.

"Dari tubuh organisasinya yang terpenting, semua harus saling koordinasi dan saling dukung. Karena ini demi kemajuan olahraga Paser," sebut politikus Partai Golkar itu. (jib/ind/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X