CATATAN
Putri Muharromiah
Sekretaris Redaksi Kaltim Post
OKTOBER dipilih sebagai Bulan Bahasa dan Sastra. Itu merujuk pada sejarah bangsa kita. Pada bulan ini tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bahasa sehari-hari dalam bermasyarakat yakni bahasa Indonesia.
Menurut sejarahnya, bahasa Indonesia sendiri berasal dari bahasa Melayu. Yang berasal dari Sumatra. Melayu tinggi dan Melayu pasar menjadi bahasa Melayu yang berkembang pada saat itu.
Dari penyebutannya saja sudah sangat jelas. Ya, betul sekali bahasa Melayu tinggi kerap digunakan oleh petinggi-petinggi negara atau para bangsawan pada era itu. Sedangkan Melayu pasar kerap digunakan oleh para petani, buruh, pekerja, dan orang-orang yang menghabiskan kesehariannya di pasar.
Namun, pada perkembangannya bahasa Melayu pasarlah yang lebih berkembang dan menjadi bahasa keseharian 268 juta jiwa masyarakat Indonesia. Hingga saat ini.
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia bersifat lunak dan terbuka. Menyerap banyak bahasa daerah maupun bahasa internasional. Termasuk bahasa tutur yang terkadang diakronimkan (disingkat) sehingga membentuk sebuah kata baru.
Yang dianggap dapat mempermudah penggunanya dalam bertutur sehari-hari. Sebut saja kata pansos akronim dari panjat sosial, yang berarti usaha untuk mencitrakan diri sebagai seseorang yang punya status sosial tinggi.
Ada lagi maksi, yang merupakan akronim dari makan siang. Bahkan, kata julid yang entah dari mana asal katanya, yang jelas semua kata-kata di atas sudah ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang berarti sudah sah dan diterima oleh bangsa Indonesia sebagai bahasa Indonesia.
Fenomena kata-kata gaul seperti itu, yang lazim disebut bahasa slang. Baru-baru ini ramai diperbincangkan. Sebuah kata yang begitu sering kita jumpai di media sosial maupun dalam keseharian. Sebuah kata yang entah mengapa bisa “cocok” menyimbolkan berbagi rasa.
“Anjay” bagusnya mobilnya, “anjay” itu pacarmukah, “anjay” ibunya baik banget tahu. Dan tentunya masih banyak lagi kalimat-kalimat yang entah positif ataupun negatif selalu didahului dengan kata “anjay”.