Jarum jam masih menunjukkan pukul 02.00 Wita, Selasa (27/10). Sebagian warga tengah tertidur pulas. Seketika suara gemuruh terdengar di seputaran Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir.
SAMARINDA–Truk bernomor polisi P 8869 UV asal Surabaya, Jawa Timur, tiba-tiba menghantam dua bangunan. Toko ban dan toko alat tulis kantor (ATK). Truk oranye itu tumbang tanjakan curam yang lebih dikenal dengan sebutan Gunung Manggah. Tak kuat menanjak saat mengangkut besi wiremesh, material bangunan untuk rangka beton.
Truk yang dikemudikan Adi (38) tak kuat menanjak, dan as roda belakang patah. Sehingga, truk yang mulai menanjak kembali mundur dengan kecepatan tinggi. "Saya dari Surabaya, rencananya antar pesanan besi ke Pulau Atas (Kecamatan Sambutan)," jelasnya. Pria asal Surabaya itu memang sengaja menghantam dua bangunan tersebut lantaran tidak ada pilihan lain. As roda yang patah membuatnya tak bisa mengendalikan truk, rem tak berfungsi. Sesaat melihat kaca dan memastikan tidak ada pengendara orang lain di belakang kendaraannya, truk langsung diarahkan ke dua ruko. "Sudah enggak bisa direm lagi. Saya lihat di kanan sepi, jadi saya arahkan ke sana (ruko)," terangnya.
Peristiwa truk yang tak kuat menanjak di Gunung Manggah sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Bahkan, beberapa peristiwa kecelakaan merenggut korban. Tentu, hal tersebut membuat masyarakat sekitar waswas. Ketua RT 30 Agus Gazali menerangkan mendapat laporan sesaat truk menghantam dua bangunan milik warganya. Seketika dirinya bergegas mencari tahu keadaan sebenarnya. "Untung enggak ada korban jiwa. Kerugian materiil saja," singkat pria 56 tahun tersebut.
Meski tak ada korban jiwa, pantauan Kaltim Post pada Selasa (27/10) sekitar pukul 12.00 Wita, kemacetan panjang terjadi setelah kecelakaan. Baik dari arah Jembatan Sungai Dama maupun arah Jalan Sultan Alimuddin. Setidaknya puluhan kendaraan mengular sekitar 200 meter. Bahkan, saat proses evakuasi truk, kendaraan yang diprediksi bisa menarik juga mengalami kendala, sehingga seluruh badan jalan tertutup. Pengendara terpaksa memutar di kawasan Pelita IV, Sambutan.
Ditemui terpisah, Kanit Laka Satlantas Polresta Samarinda Ipda Henny Merdikawati menjelaskan, kecelakaan yang terjadi kemarin hanya menyebabkan kerugian materiil. Untuk penyelesaiannya juga telah diatur kedua belah pihak. Pengendara truk sepakat mengganti kerugian. Soal kemacetan, Henny tetap berupaya agar bisa mengurai kemacetan. "Dievakuasi untuk menarik truk bermuatan besi, tapi tetap mengatur lalu lintas," pungkasnya. (*/dad/dra/k8)