SAMARINDA–Genangan air yang kerap terjadi di kawasan Taman Samarendah mendapat perhatian dari Dinas PUPR Samarinda. Sejak beberapa hari lalu, tim swakelola pembersihan drainase atau yang akrab disebut tim Hantu Banyu melakukan pengerukan drainase tepat di pinggir taman.
Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Dinas PUPR Samarinda Desy Damayanti menuturkan, sejak pekan lalu pihaknya sudah melakukan normalisasi saluran lewat kegiatan swakelola atau tim Hantu Banyu. Mereka melakukan pengangkatan terhadap penutup drainase dan melakukan pengerukan sedimentasi. "Tahun ini itu dulu karena rencananya tahun depan baru ditangani," ucapnya, (27/10).
Terkait bentuk penanganan, diakuinya belum ada program detail. Tahun depan pihaknya baru akan melakukan perencanaan penanganan terhadap sistem drainase yang menopang kawasan tersebut. "Kepastian masih menanti pembahasan APBD 2021. Jadi untuk penanganan jangka pendek, tim kami melakukan pengerukan dulu," ucapnya.
Sementara itu, hasil pemantauan di lapangan pekerjaan pengerukan drainase menyisakan sejumlah masalah. Tutup drainase pada beberapa titik rusak dan dibiarkan menganga. Hal tersebut berpotensi menyebabkan kecelakaan. Apalagi tidak ada rambu peringatan, hanya peletakan batu di sisi drainase yang terbuka itu.
Atas kondisi itu, Desy menyebut akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk bisa memasang rambu atau penutup sementara. "Nanti dikoordinasikan," singkatnya.
Sebagai informasi, Taman Samarendah menjadi salah satu titik genangan air kala hujan di kawasan Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota. Dampaknya, warga yang melintas harus ekstrahati-hati, terlebih drainase yang melingkar taman tersebut kondisinya rusak parah, sebagai titik dibiarkan tanpa penutup.
Diduga akibat sistem drainase yang buruk dan dipenuhi sedimentasi, membuat air sulit mengalir. (dns/dra/k8)