Pandemi Malah Bikin Pembatik Tulis Kaltim Bangkit

- Rabu, 28 Oktober 2020 | 10:45 WIB
Puji Setyowati dengan batik khas Kaltim hasil dari kerajinan batik warga Samarinda.
Puji Setyowati dengan batik khas Kaltim hasil dari kerajinan batik warga Samarinda.

Pandemi Covid-19 boleh melanda, namun kreativitas dan produktivitas kerja untuk geliat kehidupan ekonomi harus terus berjalan. Diantaranya adalah para pembatik dan usaha bengkel di Samarinda.

 

Wajah Puji Setyowati berbinar. Istri Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang ini semringah melihat semangat pembatik tulis di Samarinda, yang terus berkarya meski pandemi mendera. “Saya bahagia dan terharu sekali hari ini, bisa berkumpul dan berdiskusi semeja langsung dengan para penggiat batik tulis di Samarinda,” Kata Hj Puji Setyowati sumringah.

Ya, meski pandemi mendera perajin batik tulis di Samarinda terus berkembang. Bahkan saat ini sudah ada lima kelompok pengrajin batik tulis. Yakni Atiiqna Batik di Gunung Kelua, Lilis Batik di Loa Bakung, Nur Batik di Sungai Pinang Dalam, Putri Syafril Batik di Bukit Pinang dan Kampung Batik Tani Aman, Tani Aman.

Puji menambahkan, pengrajin batik tulis terus bertambah di Samarinda. “Yang paling muda di Tani Aman, 1 Oktober lalu diresmikan, alhamdulillah sudah ada 10 pembatik di sana, “ kata Puji dihadapan pegiat batik di Samarinda. Dalam kesempatan ini juga diserahkan bantuan alat membatik sebanyak 30 set.

Ketua Harian Dekranasda Samarinda, M Faisal menyampaikan, rintisan batik tulis ini sudah cukup lama di kota Samarinda sejak tahun 1980 an. “Rasanya dahulu kita mengenal Mitaka sebagai perintis awal batik tulis di Samarinda, salam hormat dan apresiasi tinggi buat Tante Shetin dan Tante Sherly panjang umur dan sehat selalu buat beliau berdua. Karena beliau inilah yang mengenalkan batik tulis Kaltim ke publik nusantara, menyusul waktu itu ada Toko Fitriah Alaydrus selanjutnya barulah kita kenal Hesandra Indonesia dan Omahkoe Batik,” cerita Faisal.

Faisal mengakui batik tulis sempat redup beberapa tahun, namun tahun ini geliat bangkit mulai terlihat yang merupakan berkah disaat pandemi Covid-19. “Covid-19 ini malah membuat batik tulis di Kaltim kembali bangkit. Ini hikmah yang sangat luar biasa,” kata Faisal.

USAHA BENGKEL LAS

Selain usaha batik tulis yang bangkit, usaha lainnya juga menggeliat disaat pandemi. Salah satunya adalah bengkel. “Usaha bengkel saya lumayan berkembang ini, meskipun ada corona,” ujar salah satu peserta. Meski demikian ia mengaku terus mengembangkan diri, dengan ikut pelatihan. “Biar makin pintar dan mahir hehehe,” katanya.

Warga lainnya juga mengaku tertarik ikut pelatihan di masa pandemic ini. “Jujur saja, daripada di rumah ngga ada kegiatan, mending ikut pelatihan-pelatihan, mana tahu nanti bisa bermanfaat,” katanya.

-

Pelatihan las yang dilaksanakan Disperin Samarinda.

Salah seorang peserta bernama Toni mengaku gembira bisa mengikuti kegiatan ini. “Alhamdullillah walaupun masih sedikit peserta yang bisa mengikuti tapi kami apresiasi dimana akhirnya pemkot menaruh perhatian pada profesi kami ini, mudahan kelak kami bisa dibantu dan difasilitasi untuk kegiatan sertifikasi kompetensi,” ujarnya. 

Kepala Dinas Perindustrian Samarinda, M Faisal mengaku bimbingan teknis bengkel las dan lainnya ini diikuti 20 orang peserta. “Kami tetap bekerjasama dan praktek dilaksanakan di SMK 2 dengan tetap memakai standar protokol kesehatan covid-19” ujar pria berkumis tipis ini.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB
X