Perjuangan Wahid Melawan Covid-19, Kunci Sembuh Bikin Diri Enjoy dan Bahagia

- Selasa, 27 Oktober 2020 | 19:14 WIB
Muhammad Wahid
Muhammad Wahid

Maret merupakan awal mula penyebaran Covid-19 terjadi di Balikpapan. Muhammad Wahib Herlambang merupakan salah satu pasien pertama terkonfirmasi positif di Kota Minyak. Perjuangannya tidak mudah, namun dia berhasil meloloskan diri dan sembuh melawan virus tersebut.

Ketika mendengar kabar bahwa dirinya positif tertular virus, Wahib justru merasa lega. Bukan tidak khawatir, namun ada hasil pemeriksaan yang jelas. Sehingga dia tahu harus berbuat apa. “Jangan sampai menulari orang-orang sekitar, jadi tahu harus isolasi. Saya ikhtiar dan pasrah kepada Allah saja,” tuturnya.

Menurutnya perasaan ini lebih baik dibanding saat masa menunggu hasil tes. “Awalnya sempat isolasi di rumah empat hari, pertama kali swab gejala juga tidak begitu terlihat,” sebutnya. Pria berusia 44 tahun ini bercerita, perasaan campur aduk dan tidak karuan selama menunggu hasil tes.

Menurutnya saat seperti itu yang bisa membuat pasien drop. Semua proses yang dia lewati masih membekas dalam ingatan. Terutama kekhawatiran karena siapa yang harus menjaga keluarga. Bahkan ketika dia sebagai kepala keluarga harus berada di rumah sakit dan tidak bisa berbuat apa-apa.

“Saya tidak bisa bayangkan sebelumnya berada di ruang isolasi. Ada rasa khawatir dan takut,” ucap Owner Roti Gembong Kota Raja tersebut. Namun dia bersyukur ketika merasakan berada di ruang isolasi kondisinya sangat berbeda. Cukup baik untuk beradaptasi.

Dia telah menghabiskan waktu selama 16 hari di ruang isolasi RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD). Tepatnya berada di ruangan sekitar 3x5 meter. Ada fasilitas hiburan televisi, AC, sampai kamar mandi dalam. “Selama dua minggu isolasi jadi pengalaman hidup, saya merasakan begitu banyak berkah,” ujarnya.

Suami dari Musyarofah ini mengatakan, perjuangan melawan penyakit ini hal yang terberat adalah perang mental. Namun daripada fokus terhadap pikiran yang negatif, Wahib memilih untuk menjaga kesehatan dan daya imun. Itu kunci untuk melawan perkembangan virus dalam tubuhnya.

Salah satu caranya tidak boleh stres, dia mencoba membuat situasi sebaik mungkin dan senang. Walau secara manusiawi, wajar ada rasa sedih dan jenuh. Namun dia berusaha semaksimal mungkin. “Saya serahkan kepada Allah, dari sekian juta orang saya dipilih untuk berjuang. Saya yakin ini takdir dan ada hikmah nanti,” katanya.

Ada berbagai cara yang dilakukan agar tetap memiliki daya imun dan kesehatan baik. Pertama dia tidak mau menyalakan atau mengakses informasi dari TV. Apalagi banyak berita seputar penambahan pasien positif, kematian, dan semua berbau Covid-19.

 “Saya ingin memposisikan diri enjoy untuk bisa melawan kondisi ini. Berusaha riang gembira, komunikasi dengan keluarga dan teman,” ungkapnya. Dia bersyukur masih ada handphone yang bisa digunakan untuk komunikasi. Selanjutnya dia kerap mengisi waktu dengan olahraga.

Cukup olahraga ringan yang bisa dilakukan di dalam ruang isolasi. Bagian terpenting bagaimana membuat sirkulasi darah dalam tubuh lancar. “Saya olahraga dan buat video singkat dibagikan kepada teman-teman, ini membuktikan kondisi saya baik,” sebut pria yang pernah menjadi atlet pencak silat PON Kaltim.

Intinya bagaimana bisa enjoy dalam ruangan. “Alhamdulillah saya bisa menjaga dengan kegiatan positif. Sekarang saya bisa keliatan tambah sehat dan bugar,” imbuhnya. Rasa optimistis juga datang ketika seluruh keluarga dan teman dekatnya memiliki hasil tes negatif. Itu membuatnya semakin semangat untuk sembuh.

Kekuatan dia dapatkan juga dari siraman rohani. Komunikasi dengan ustaz membuatnya lebih tenang dan yakin. “Ustaz menenangkan kalau ini bukan aib, musibah dunia, saya diyakinkan dan mental terbantukan, saya akhirnya bisa enjoy,” bebernya.

Tidak hanya itu, saling support dengan sesama pasien melalui handphone bisa sangat membantu. Kemudian mengobrol dengan perawat ketika mereka melakukan kunjungan pemeriksaan. Itu semua sangat membantu dan saling menguatkan. “Saya komunikasi dengan teman, video call. Jadi saya seperti ketemu dan tatap muka, tidak khawatir agar stres tidak muncul,” ujarnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X