Bangunan bersejarah menjadi saksi bisu bagaimana sebuah bangsa pada masa lalu, sehingga perlu dijaga kelestariannya. Di Indonesia, sebagian bangunan bersejarah itu justru terbengkalai. Salah satunya, Tugu Khatulistiwa di Kampung Long Iram Kota.
SENDAWAR-Long Iram merupakan kecamatan tertua di Kabupaten Kubar. Wilayah itu tepat dilintasi garis khatulistiwa. Mewakili harapan masyarakat, Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Long Iram terus berjuang mengajukan proposal ke Pemprov Kaltim.
“Sebenarnya usulan sudah disampaikan langsung ke Gubernur Kaltim, Awang Faroek (saat itu) oleh KNPI Long Iram,” terang Wakil Ketua KNPI Long Iram Rahmani kepada wartawan. Padahal, atas arahan bupati Kubar, pemerintah provinsi diminta membangun Tugu Khatulistiwa di lokasi 0 derajat, tepatnya di Jalan dr Soewondo, RT 04, Kampung Long Iram Kota.
Ironisnya, usulan sejak 2015 itu hingga kini belum direalisasikan. Inisiatif KNPI Long Iram, proposal akan diajukan kembali tahun depan. “Proposal ke provinsi segera diajukan. Dengan memohon bantuan sejumlah anggota DPRD Kaltim asal Kubar,” bebernya.
Dia menceritakan, beberapa waktu lalu, mereka sudah pernah berbincang dengan Gubernur Kaltim Isran Noor. Terkait rencana pembangunan Tugu Khatulistiwa.
Masyarakat Kecamatan Long Iram berharap, pemerintah merealisasikan harapan itu. Yakni, membangun Tugu Khatulistiwa yang sama seperti di Kota Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat.
“Long Iram kota tua, kota sejarah. Bukti Tugu Khatulistiwa yang dibangun Belanda pada 1898 masih ada sampai saat ini,” kata Rahmani.
Penelusuran Kaltim Post di lapangan, Tugu Khatulistiwa yang dibangun Belanda tersebut masih berdiri kukuh tepat di samping rumah dinas camat. Di sebelah gang Kantor Pos, Kampung Long Iram Kota. Tugu Khatulistiwa di Long Iram Kota, dibangun oleh Belanda pada 1898.
Tugu yang terbuat dari beton. Ada piagam plakat di atasnya bertuliskan tahun 1898. Didirikan oleh Ajun Kontroler Belanda, berkedudukan di Tenggarong, Kutai.
“Saya berharap, rencana itu terealisasi. Untuk pergerakan ekonomi kerakyatan. Moto Long Iram yang didorong, Long Iram Kota ‘BERSUCI’. Bersih, Sehat, Unggul, Cerdas dan Inovatif,” tutup Rahmani. (rud/kri/k8)