Tiga Bulan Menanti, Mobil PCR Tiba, Sementara Belum untuk Umum

- Senin, 26 Oktober 2020 | 17:05 WIB
LABORATORIUM BERGERAK: Setelah ditunggu selama tiga bulan, mobil PCR akhirnya tiba di Samarinda menjadi upaya untuk memperluas dan mempercepat tracing Covid-19.
LABORATORIUM BERGERAK: Setelah ditunggu selama tiga bulan, mobil PCR akhirnya tiba di Samarinda menjadi upaya untuk memperluas dan mempercepat tracing Covid-19.

Samarinda menduduki peringkat kedua dalam jumlah pasien terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kaltim di bawah Kukar. Untuk lebih cepat melacak, mobil polymerase chain reaction (PCR) seharga Rp 3 miliar yang dipesan akhirnya tiba.

 

-

SAMARINDA – Memperluas dan mempercepat tracing menjadi salah satu cara untuk mengetahui penyebaran Covid-19. Guna memperluas, Pemkot Samarinda memesan minibus yang dapat melakukan tes PCR. Selama tiga bulan dinantikan, Sabtu (24/10) lalu, laboratorium bergerak itu akhirnya tiba di Kota Tepian.

Kini berada di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kaltim, Jalan Wolter Monginsidi, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu.

Diketahui, minibus itu dipesan pemkot sejak tiga bulan lalu. Menggelontorkan dana Rp 3 miliar untuk memiliki alat yang dapat mempermudah upaya tracing tersebut. "Alhamdulillah sudah datang. Sekarang posisinya di Bapelkes," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda dr Ismed Kusasih. Mobil PCR bakal memperlancar dan mempercepat kegiatan tracing tim surveilans tingkat Kecamatan. Hanya dalam waktu sejam, 16 tes usap (swab test) bisa diketahui hasilnya.

Nantinya mobil yang diisi dengan lima awak tenaga kesehatan (nakes) itu akan beroperasi di 10 kecamatan di ibu kota Kaltim. Ke depannya, seluruh masyarakat bisa menjalani tes swab. Hanya berbekal KTP dan nomor telepon. "Peresmiannya Selasa nanti di rumah jabatan wali kota. Kalau ada perubahan, nanti akan dijadwalkan," terangnya.

Namun, awal penggunaan, uji swab menggunakan mobil PCR lebih diprioritaskan untuk pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta (komorbid) yang membutuhkan kepastian diagnosis. Selain itu, tim surveilans tingkat kelurahan dan kecamatan juga diprioritaskan lebih dulu.

"Kenapa kecamatan atau kelurahan atau nakes puskesmas didahulukan, tiga bulan ini mereka tracing pasien yang terkonfirmasi positif, hingga ke rumah-rumah pasien isolasi mandiri. Mereka sudah seperti nakes, kontak dengan pasien yang positif setiap hari," kuncinya. (*/dad/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X