Keriuhan jamak terlihat saat pagi di Desa Muara Beloan. Puluhan perahu hilir mudik membawa hasil tangkapan ikan untuk dijual ke pasar dan pengepul. Laluan perahu menyisakan gelombang, menggoyang pelan rumah yang mengapung di tepian Sungai Beloan.
YA, ikan dan sungai jadi sumber penghidupan warga desa di kawasan Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat. Sekaligus sumber inspirasi lahirnya ide menjadikan Desa Muara Beloan sebagai kampung wisata.
Desa Muara Beloan berada di tengah perkampungan yang berdiri di tepian Sungai Beloan. Bersisian dengan Desa Muara Bunyut di barat; Desa Rambayan dan Tanjung Pagar di selatan; Desa Tanjung Laong di timur; dan Desa Gunung Bayan dan Jerang Melayu di utara.
Pengembangan Desa Muara Beloan menjadi kampung wisata dicanangkan sejak 21 September 2020. Memoles kampung menjadi lebih asri. Menghadirkan objek menarik di sana-sini memuaskan para pelancong dari luar daerah.
Alun-alun Etam jadi titik awal untuk menikmati beragam fasilitas kampung wisata Muara Beloan. Terdapat monumen selamat datang yang jadi lokasi ideal untuk mengabadikan momen bersama. Tersedia pula panggung hiburan hingga tempat duduk untuk memanjakan pengunjung di sela istirahatnya.
Tak perlu waswas kelewatan momen mengunggah gambar ke media sosial. Sebab, pengelola kampung juga menyediakan jaringan internet memadai di antero wilayah alun-alun.
Bergeser sedikit sekitar 30 meter dari alun-alun Etam, pengunjung bisa mengabadikan momen di Jembatan Pelangi Merah Putih yang membentang di atas Sungai Beloan. Dari jembatan ulin penghubung dua sisi kampung itu, kita bisa menyaksikan hiruk pikuk kesibukan Desa Muara Beloan.
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati sederet fasilitas wisata, seperti kapal wisata ataupun mencuci mata dengan berbagai suvenir kuliner berbahan olahan ikan. Rumah makan dengan deretan hidangan olahan ikan yang menggiurkan siap menggoyang lidah para pengunjung. Untuk menjangkau Desa Muara Beloan, calon pengunjung bisa menjangkaunya melalui dua akses, yakni jalur darat atau sungai.
Ketua DPRD Kubar Ridwai jadi salah satu yang sudah mengunjungi Desa Muara Beloan yang disulap sebagai kampung wisata. Dia salut. Keputusan memilih menjadi kampung wisata adalah tepat. Sebab, wisata tidak akan pernah habis selama dikelola dengan baik dan terus berinovasi. "Seperti Bali, tidak ada SDA. Namun, terkenal dengan wisatanya," kata Ridwai. (rud/ndy/k16)
