BERKEHIDUPAN di antara aliran Sungai Beloan menginspirasi pemerintah Desa Muara Beloan untuk memanfaatkan keberadaannya sebagai pelengkap objek wisata. Mereka menyediakan wisata susur sungai. Untuk memfasilitasi tersebut, tersedia speedboat berkapasitas 32 penumpang. Setiap penumpang dikenai tarif Rp 60 ribu atau Rp 1,5 juta bila ingin carter kapal sepenuhnya.
Perjalanan dimulai dari kawasan Desa Muara Beloan. Pengunjung dibawa menikmati indahnya suasana alami di Bumi Tanaa Purai Ngeriman. Selama satu jam, penumpang diajak menyusuri Sungai Beloan dan Sungai Kedang Pahu. Bila kondisi memungkinkan, bisa pula melintasi aliran Sungai Mahakam di kawasan Muara Pahu.
Sepanjang perjalanan, rerimbunan ribuan pohon di sepanjang alur sungai dan aktivitas bekantan dan kera siap memanjakan penumpang kapal. Bila beruntung, penumpang bisa dibuat terkesima dengan aktivitas ratusan burung putih yang terbang mengitari alur sungai untuk memangsa ikan.
Tidak hanya wisata susur sungai, para pengunjung punya pilihan menghabiskan waktu di kawasan Sungai Beloan dengan menyewa perahu selama sehari semalam untuk memancing. Setiap perahu mampu memuat tiga orang. Setiap perahu dibanderol Rp 100 ribu. Jika menggunakan jasa motoris, biaya disesuaikan dengan kesepakatan penyewa dan motoris.
Di antara banyak pengunjung, beberapa tokoh masyarakat Kubar sudah berkunjung ke sana. Di antaranya, istri Bupati Kubar Yayuk Seri Rahayu Yapan. "Bagus Kampung Muara Beloan menjadi kampung wisata. Dilihat dari kondisi permukiman dan alur sungai mirip wisata Thailand," kata Yayuk yang juga ketua TP PKK Kubar. (rud/ndy/k16)