Ade Putri Sarwendah tampak ceria dan semangat saat melalukan pembelajaran secara daring bagi murid berkebutuhan khusus di SLB Balikpapan. Ade melakukan pembelajaran melalui video call dengan para muridnya. Tak hanya sekadar membaca, ade juga melakukan gerakan dan bahasa tubuh.
Pembelajaran secara daring ini dilakukan lantaran masa pandemi Covid-19, sehingga pembelajaran tatap muka untuk sementara waktu tidak dilakukan. Guru berusia 30 tahun ini mengajar dua sampai tiga kali dalam satu minggu. Ia mengajar delapan siswa tunarungu di kelas 1 sekolah dasar.
Untuk satu siswa, biasanya ia memberikan waktu pengajaran selama 10 hingga 15 menit. Meskipun pembelajaran daring dirasa cukup sulit, ia pun tetap semangat mengajar dengan memberikan materi pembelajaran kepada orang tua, atau orang tua dapat mengambil materi secara langsung ke sekolah. Selain itu, di SLB Negeri Balikpapan, yang terletak di Jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan Selatan ini memiliki sistem home visit.
Yakni, bagi murid yang tidak bisa melakukan pembelajaran secara daring, akan dikunjungi guru sesuai jadwal. Ade Putri juga membuat aplikasi bernama “APLIKASI “GEMBIRA” bagi peserta didik tunarungu untuk dapat melatih kepekaan terhadap suara dan bunyi. Aplikasi ini mampu memperkenalkan beragam bunyi dan suara seperti suara alam (angin), hujan, suara hewan, dan lain-lain. Aplikasi ini disertai gambar bergerak dan suara untuk membantu dan memudahkan anak-anak. (anggi p/kp)
1. Pembelajaran Jarak Jauh
Ade putri sarwendah saat tengah mengajar secara daring atau video call. Ade mengajar siswanya dengan menggunakan bahasa tubuh, gerakan bibir, maupun gerakan tangan ataupun jari.
2. Alphabet Card
Dengan menunjukan alphabet card yang dibuat sendiri olehnya, Ade menuntun siswanya untuk dapat mengucapkan huruf yang ditunjuk dan memberikan isyarat huruf tersebut.
3. Aplikasi Gembira