BERADA di posisinya sekarang, diakui Felicia Fife, bukan hal mudah. Perasaan campur aduk antara ragu dan belum siap kerap menghantuinya. Padahal, tawaran menjadi Duta Wisata Balikpapan telah lama diterima.
Memasuki 2020, dia memantapkan hati. Berawal dari menjadi Duta Bhayangkara Humas Polda Kaltim 2020, menjadi motivasi baginya. Melangkah ke ajang yang digelar Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan.
Walau begitu, perempuan yang akrab disapa Cia itu menyebut sempat khawatir. Pasalnya, sangat jarang hal itu terjadi. Biasanya, para Duta Polda Kaltim dipilih dari finalis Duta Wisata. “Yang saya tahu itu belum pernah terjadi. Jadi, sedikit khawatir ada konflik. Saya juga tidak berharap banyak, apalagi saat penyebutan 24 besar nama saya tidak juga disebut. Ternyata saya kandidat paling akhir,” ungkap perempuan berusia 21 tahun itu.
Setelah itu, Cia mengikuti arus. Banyak pembelajaran dan teman baru yang didapatkan. Melewati beberapa tahap hingga terpilih sebagai juara satu Putri Duta Wisata.
Perempuan kelahiran Balikpapan, 25 September 1999 itu berujar, di masa pandemi ini, menunda segala program yang mestinya dijalankan. Karena itu, mengikuti arahan Disporapar Balikpapan, kegiatan lebih mengarah pada kreativitas, sosialisasi, dan edukasi. Yang lebih condong ke segmen digital dan fokus ke sosial media.
Suka-duka sudah menjadi ciri khas dalam suatu proses. Itu dialami pula oleh Cia. Apalagi mengemban tugas sebagai perwakilan di bidang pariwisata, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih merajalela.
“Peluang kami untuk mengeksplorasi wisata daerah jadi tertunda. Bahkan kompetisi di tingkat provinsi dan nasional kemungkinan hilang, jadi peluang kami juga lenyap,” tuturnya. Namun, dia optimistis menjalani tugasnya, berkontribusi dalam memperkenalkan Kota Minyak. Bagi Cia, statusnya saat ini hanya input. Outputnya, seberapa mampu membawa manfaat bagi orang lain.
“Semisal pariwisata terdampak pandemi, bukan berarti duta wisata tidak bisa melakukan tugas apa-apa lagi. Banyak yang bisa dilakukan, termasuk mempromosikan UKM unggulan,” tambah perempuan pehobi travelling itu. Berbicara harapan dan motivasi, perempuan berhijab itu berharap bisa menerapkan apa yang menjadi slogan Duta Wisata. Yakni “Satu Tahun Menjabat, Seumur Hidup Menginspirasi”.
Dengan menerapkan pola pikir itu, Cia ingin bisa memberi manfaat ke lebih banyak. Tanpa peduli punya jabatan atau tidak. Sebab, fungsi makhluk sosial, masing-masing memiliki peran untuk bisa memberi manfaat satu sama lainnya. (*/okt/dra/k16)
