PROKAL.CO, BALIKPAPAN – Menjelang momen libur panjang dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan libur akhir pekan. Masyarakat diimbau untuk tetap berada di rumah. Pemkot Balikpapan meminta masyarakat agar sebisa mungkin menghindari melakukan perjalanan.
Sehingga dalam libur panjang kali ini, warga Kota Minyak sebaiknya berada di rumah dan tetap berkumpul bersama keluarga. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berharap masyarakat dapat memahami imbauan tersebut. “Karena ini untuk mencegah penularan Covid-19 di Balikpapan,” katanya.
Sementara untuk masyarakat yang melaksanakan liburan di luar rumah, maka harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Baik sebelum dan sesudah aktivitas, perlu meningkatkan kewaspadaan, keamanan diri dan keluarga hingga lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Begitu pula bagi yang menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, semua harus menaati dan ketat protokol kesehatan. Rizal mengingatkan, dalam kegiatan berkumpul seperti ini peserta maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan dan menyediakan makanan hanya menggunakan kemasan untuk dibawa pulang.
“Jika digelar pada malam hari diharapkan sebelum pukul 22.00 Wita sudah selesai,” tuturnya. Mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19, pihaknya memilih menutup sementara fasilitas umum Lapangan Merdeka dan jalan utama Grand City Balikpapan. Terhitung pada 24-25 Oktober dan 31 Oktober-1 November.
Mengingat dua lokasi ini menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan aktivitas saat libur. Terutama sering dijadikan tempat berkumpul untuk olahraga. Sehingga perlu antisipasi mencegah terjadinya kerumunan dan potensi penularan Covid-19 di Kota Beriman.
“Saya mohon pengertian masyarakat, kita ingin menata agar menghindari orang berkumpul di situ. Terutama saat libur panjang,” ungkapnya. Hal senada juga disampaikan Satgas Penanganan Covid-19, pemerintah mengimbau agar jangan sampai libur panjang kali ini menimbulkan lonjakan kasus positif Covid-19.
Belajar dari pengalaman libur panjang saat perayaan Idulfitri dan Iduladha. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengungkapkan, belajar dari peristiwa libur Idulfitri terjadi kasus peningkatan meski tidak signifikan. Kemudian akhir Juli, Iduladha dan cuti bersama pada minggu ketiga Agustus.
Dampaknya akhir Agustus dan awal September kasus naik. “Jadi cuti kali ini jangan sampai menimbulkan masalah baru,” tuturnya. Sehingga perlu mempersiapkan program liburan dengan baik. Kalau perlu tidak keluar kota, cukup di rumah saja. Namun isi aktivitas di dalam rumah bersama keluarga dan kerja sosial di lingkungan.
“Apalagi suasana La Nina ini bisa menimbulkan potensi risiko tinggi bencana,” ungkapnya. Dia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan liburan ini untuk beraktivitas di lingkungan rumah masing-masing. Sebisa mungkin liburan aman dan nyaman tanpa kerumunan.
Menurutnya liburan ada banyak pilihan, tidak mesti keluar rumah dan keluar kota. “Saya yakin masyarakat paham dan memilih mana yang dilakukan untuk liburan panjang,” ucapnya. Kementerian Dalam Negeri akan membuat edaran kepada gubernur untuk mengendalikan semua tempat wisata yang jadi tujuan wisatawan.
Kerja sama keberhasilan mengontrol tempat wisata ini tidak lepas dari peran dunia usaha agar menaati surat edaran. Baik dari mendagri maupun kepala daerah. “Wisata tidak boleh lebih dari 50 persen untuk menghindari kerumunan. Apabila semua bisa patuh, maka berlibur bisa aman,” pungkasnya. (gel)