Santri Diminta Usir Corona

- Senin, 26 Oktober 2020 | 13:06 WIB
PESANTREN: Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar minta santri proaktif mengusir Covid-19.
PESANTREN: Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar minta santri proaktif mengusir Covid-19.

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA menyatakan, tak perlu mengingkari apa yang dilakukan pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19. Mantan wakil menteri agama ini menegaskan, metode yang dilakukan pemerintah itu sama seperti protokol Nabi Muhammad saat menghadapi virus di eranya.

 

-

JAKARTA - Nasaruddin menyampaikan perkataan Nabi Muhammad kalau berkembang satu virus di suatu tempat, jangan pernah masuk ke tempat tersebut. Kalau telanjur berada di dalamnya, jangan keluar dari tempat itu.

“Protokol yang diterapkan itu mencontoh apa yang dilakukan nabi. Pandemi itu ada. Kalau dibilang tidak ada, itu melakukan pembodohan terhadap masyarakat. Tanggung jawab itu nantinya,” ungkap Nasaruddin dalam talk show bertema "Santri Sehat Indonesia Kuat" dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Kamis (22/10) pagi.

Nasaruddin menambahkan, komunitas santri dan pengelola pesantren tidak boleh berdiam diri. Komunitas santri diimbau harus proaktif dalam menyosialisasikan protokol kesehatan di kalangan internal dan masyarakat.  Sebagaimana dulu, santri berperan penting dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

“Jadi, kalau para santri pernah melakukan komando jihad mengusir Belanda, komunitas santri harus tampil mengusir virus corona dengan caranya sendiri. Harus banyak berdoa dan menjadi contoh bagi masyarakatnya,” papar Nasaruddin yang dikenal sejuk saat menyampaikan ceramah ataupun khotbah di hadapan jamaah.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane MSi (Han) mengatakan, metode pengendalian virus di zaman Nabi Muhammad SAW itu masih relevan dengan saat ini yang dikenal dengan istilah masa karantina.

Masdalina menyebut, pandemi ini bukan sesuatu yang baru. Menurut dia, santri yang tinggal dalam satu populasi cukup lama seperti di pesantren berisiko terpapar virus corona lebih tinggi. Namun, kalau tidak banyak terhubung dengan dunia luar, justru relatif lebih aman. Begitu juga dengan melakukan penanganan karantina di pesantren jauh lebih mudah dibanding di lingkungan rumah.

“Santri yang memiliki gejala ringan, mohon segera melaporkan kepada pengurus agar segera mendapat tindakan. Kalau ada petugas kesehatan dari puskesmas setempat melakukan pengecekan, mohon didukung,” ujarnya yang melakukan talk show ini via Zoom karena sedang bertugas di Ambon, Maluku. (stpc19/ahm/yoy/kri/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X