Babinsa Sukses Budi Daya Madu Kelulut

- Senin, 26 Oktober 2020 | 12:55 WIB
PEDULI: Serda Ribut Hari Santoso menyerahkan paket madu kelulut alami dan memberi semangat kepada petugas kesehatan yang bertugas di Wisma Atlet, Kompleks Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang. RIFQI/KP
PEDULI: Serda Ribut Hari Santoso menyerahkan paket madu kelulut alami dan memberi semangat kepada petugas kesehatan yang bertugas di Wisma Atlet, Kompleks Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang. RIFQI/KP

TENGGARONG – Berawal dari hobi, Serda Ribut Hari Santoso di tengah kesibukannya sebagai babinsa, berhasil membudidayakan lebah kelulut. Kelulut atau biasa disebut lebah trigona menghasilkan madu yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satunya meningkatkan daya tahan tubuh.

Budi daya itu digeluti sejak 2018 secara autodidak. Saat ini Serda Ribut memiliki belasan kotak sarang kelulut aktif berproduksi. Bahkan dia sudah membuat komunitas yang sudah berbadan hukum. Namanya Kelompok Tani Pembudi Daya Kelulut Bukit Madu Alam.

Melalui komunitas tersebut, produksi dan pemasaran dapat dikelola dengan baik. Di Kalimantan terdapat beberapa jenis lebah kelulut. Namun, yang paling prospek yakni jenis kelulut heterotrigona itama. Serda Ribut menyebut, jenis itama dapat menghasilkan madu jauh lebih banyak.

-

“Jika kondisi alam normal, satu boks sarang bisa menghasilkan 1 liter madu,” ujarnya. Menurut dia, Melihat potensi dan kondisi saat ini, bisnis madu kelulut cukup menjanjikan. Sebagai nutrisi herbal, permintaan di pasaran cukup tinggi. Terlebih di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Satu botol 250 mililiter dibanderol Rp 150 ribu. “Dari sisi ekonomis sangat prospek, kami sering kewalahan mencukupi permintaan konsumen. Sekarang ini saja sudah belasan yang pesan sama saya,” tuturnya.

Diketahui, menurut penelitian Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda bekerja sama dengan Universitas Kyushu Jepang, madu alami trigona itama dapat menghambat daya lengket virus terhadap sel manusia ACE2, sehingga mencegah infeksi virus.

“Kami temukan, ada 13 jenis lebah kelulut yang dikembangkan. Paling banyak trigona itama, seperti yang dibudidayakan Serda Ribut ini,” ungkap peneliti Unmul itu.

Sebagai salah satu wujud peran prajurit TNI di setiap sendi kehidupan masyarakat, Serda Ribut gencar mengajak masyarakat binaannya untuk mengembangkan budi daya madu kelulut.

Bahkan Kodim 0906 Tenggarong di bawah komando Dandim Tenggarong Letkol Inf Charles Alling memberikan bantuan madu kelulut kepada tenaga kesehatan yang kini masih berjuang dalam penanggulangan Covid-19 di Kukar, Kamis (22/10) lalu.

“Ini adalah wujud nyata TNI untuk mengajak masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya. (qi/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X