JAKARTA- Kesiapan penggunaan sistem rekapitulasi elektronik (Sirekap) terus dimatangkan. Sabtu (24/10), Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuntaskan uji coba Sirekap yang melibatkan semua daerah pelaksana pilkada di 32 provinsi.
Dalam simulasi tersebut, setiap kabupaten/kota diposisikan seolah-olah sebagai tempat pemungutan suara (TPS). Masing-masing lantas menjalankan kerja e-rekap dengan memotret hasil penghitungan suara dan mengirimkan datanya untuk direkapitulasi di Jakarta.
Komisioner KPU I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menyatakan, simulasi yang berlangsung selama dua hari itu berjalan lancar. Jumlah kesalahan teknis sudah semakin minim. ”Memang terjadi kesalahan. Hanya, beberapa itu terkait dengan teknik penulisan, kan tulis tangan ya,” ujarnya kepada Jawa Pos (25/10).
Simulasi itu belum akan berhenti. Nanti setiap daerah melakukan simulasi serupa dengan melibatkan jajaran kecamatan atau jajaran di bawahnya sehingga dapat memotret kondisi yang lebih riil. ”Kami akan teruskan lagi simulasi ini seoptimal mungkin sehingga nanti pada hari H diharapkan berjalan dengan lancar,” imbuhnya.
Raka menyatakan, selain mematangkan sistemnya, pihaknya saat ini tengah mematangkan pengerjaan regulasi teknisnya. Salah satu hal teknis yang akan diatur adalah ketentuan spesifikasi handphone. Aturan itu dibutuhkan agar aplikasi dapat berjalan dan hasil fotonya sesuai standar.
”Tidak bermaksud pada merek tertentu. Tapi, nanti ada beberapa jenis HP yang memang memungkinkan dan ada yang tidak,” tuturnya.
Selain spesifikasi HP, hal lain yang akan diatur adalah teknis pengiriman data bagi TPS yang tidak memiliki sinyal. Secara sistem, aplikasi Sirekap dapat digunakan secara offline. Hanya, pengiriman wajib menggunakan internet. Oleh karena itu, nanti diatur di mana petugas TPS dapat mengirimkan datanya. (far/c12/bay)
